Buru target narkoba di Medan, polisi cekcok dengan sekuriti perumahan
Merdeka.com - Video cekcok antara sekelompok pria memegang senjata api dengan sekuriti berkelewang ramai beredar di media sosial. Polisi mengakui peristiwa yang sempat diwarnai letusan senjata api itu terjadi saat tim Direktorat Narkoba Mabes Polri mengejar target operasi.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kasuari, Sei Sekambing B, Medan Sunggal, Kamis (26/4) sore. Pada rekaman video yang beredar di media sosial, sekelompok pria cekcok dengan sekuriti kompleks perumahan. Sejumlah pria, dua di antaranya tampak menenteng benda diduga senjata api, sempat mencoba membawa sekuriti. Terdengar ucapan, "Bawa saja ke Polres."
Namun si sekuriti bertahan dan tetap berdebat. Seorang ibu mengenakan mukena sempat tampak menenangkan si sekuriti. Sementara sekelompok pria itu kemudian hanya membawa kelewang.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Kejadian tak berhenti di sana. Si sekuriti kemudian tampak mengejar sekelompok pria itu dan meminta kelewangnya. Dia kembali berdebat."“Aku enggak salah Pak," katanya.
Terdengar kembali suara perempuan menenangkan si sekuriti dan memintanya mengalah. Belakangan warga sekitar meneriaki sekelompok pria itu. "Wuuu," teriak mereka.
Dalam kericuhan itu, sempat terdengar letusan. Mendengar suara itu, warga kembali meneriaki. "Nembak, woi," teriak mereka.
"Kejadiannya semalam (Kamis, 26/4) sore, enggak tahu mereka polisi apa bukan," kata Rita (32), salah seorang warga.
Situasi di lokasi sudah kembali aman. Namun, pihak sekuriti perumahan itu menjelaskan peristiwa itu.
Sementara pihak kepolisian memberi klarifikasi terkait video itu. Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengakui terjadi kesalahpahaman antara seorang sekuriti dengan beberapa personel dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri. "Petugas Polri sedang menjalankan tugas pemetaan dengan sasaran bandar narkoba," jelaa Tatan, Jumat (27/4).
Dia memaparkan, tim yang dipimpin Ipda W bersama tim sedang melakukan pemindahan perlengkapan operasi dari satu mobil ke mobil yang lain. Alat itu akan digunakan untuk menjalankan operasi terhadap tindak kejahatan peredaran narkoba.
"Tim yang sedang menjalankan tugas negara di Jalan Kaswari depan doorsmeer Sabena ditegur oleh petugas sekuriti yang diketahui bernama FR, dengan mengatakan 'Hey jangan parkir di sini'," jelas Tatan.
Menurut Tatan, petugas sedang menggunakan peralatan itu telah meminta waktu. Mereka sedang memindahkan peralatan.
"Mereka kan sedang mengejar TO bandar narkoba dengan menggunakan alat tersebut, namanya tugas negara kan kerjanya harus rapi, target jangan sampai kabur," sebut Tatan.
Namun, sekuriti yang diduga tidak mengetahui petugas Mabes Polri sedang menjalankan tugas, kembali menegur dengan nada tinggi. Akhirnya terjadi ketegangan akibat miss komunikasi itu.
Sekuriti secara tiba-tiba berlari masuk ke dalam posko penjagaan. Dia dengan mengambil kelewang dan mengarahkan kepada petugas.
"Demi menjaga keselamatan, petugas pun mencoba menguasai situasi dengan mengeluarkan senjata api dan berusaha mengamankan sekuriti tersebut, situasi dapat dikendalikan dan petugas sekuriti menyerahkan kelewang yang dipegangnya," sambung Tatan.
Namun belakangan petugas sekuriti itu berteriak-teriak diduga untuk mengundang masyarakat hadir ke tempat itu. Masyarakat pun berkumpul menyaksikan kejadian itu.
"Pastinya saat akan menenangkan saudara FR dan mengamankan kelewang tersebut, petugas tidak meletuskan senjata api. Letusan senjata api dilakukan saat petugas akan pergi meninggalkan lokasi untuk menghindari kerumunan massa yang semakin banyak," tegas Tatan.
Dalam peristiwa ini, tim Mabes Polri mengamankan senjata tajam jenis kelewang, yang diduga milik FR, dan menyerahkannya ke Satuan Reskrim Polrestabes Medan. Sementara FR tidak diamankan.
Tatan menegaskan peristiwa yang viral di media sosial itu hanya karena miss komunikasi antara petugas sekuriti dengan petugas dari Mabes Polri yang sedang melaksanakan tugas di Kota Medan. "Saya sebagai Wakapolrestabes Medan minta maaf atas insiden itu, pastinya tim Mabes Polri sedang menjalan tugas mengejar TO Narkoba," tutup Tatan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolres Bogor Kombes Rio Wahyu Anggora menyampaikan kronologi polisi tembak polisi yang berada di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah diamankan, namun motif pelaku masih belum terungkap.
Baca Selengkapnya