Buruh di Medan demo tuntut Jokowi tidak ulangi kesalahan SBY
Merdeka.com - Puluhan buruh berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (20/10). Mereka berdemo meminta agar pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak mengulangi kesalahan rezim SBY-Boediono.
Elemen buruh yang berunjuk rasa mengusung nama Front Perjuangan Rakyat (FPR) Sumatera Utara. Mereka di antaranya buruh PT Hockinda Citralestari yang memperjuangkan nasibnya usai di-PHK sepihak.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Dalam aksinya, para buruh yang didominasi perempuan ini membawa dua spanduk, meneriakkan 'Jokowi Jangan Tiru 10 Tahun Pemerintahan SBY' dan 'Cabut UU Pilkada Sekarang Juga'.
Lebih rinci, para pengunjuk rasa fokus meminta agar buruh lebih diperhatikan dalam pemerintahan Jokowi-JK. Harapan itu tertuang dalam tuntutannya menolak RPP Pengupahan, menuntut pemberian jaminan pekerjaan kepada rakyat, menolak pemberlakuan upah minimum, menolak PHK semena-mena; dan penghentian perampasan upah, tanah, dan kerja.
"Kami berharap agar pemerintah Jokowi-JK mempertegas pengawasan agar buruh tidak jadi korban penindasan lagi," kata Eben, koordinator aksi.
Para buruh juga membawa sejumlah poster yang isinya menolak kenaikan harga BBM, dan menuntut penegakan HAM. Mereka juga meminta agar sekolah gratis dan kuliah murah serta jaminan sosial gratis bagi seluruh rakyat segera diwujudkan.
Selain itu, mereka juga meminta agar megaproyek MP3EI dihentikan, karena hal itu dinilai sebagai kesalahan pemerintahan SBY-Boediono. "Pemerintah Jokowi-JK harus meninggalkan budaya pemerintah yang bobrok, seperti MP3EI. Megaproyek itu tidak berpihak kepada rakyat, tetapi kepada pemilik modal," teriak Eben. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaMassa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaMassa buruh yang menggelar aksi May Day di Bundaran HI juga membawa 'tikus raksasa' berdasi yang membawa buku hitam bertuliskan "Omnibus Law UU Cipta Kerja".
Baca SelengkapnyaMassa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaKorlap Aksi May Day, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, ada 10 tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini.
Baca SelengkapnyaRatusan buruh ramai-ramai konvoi menuju Istana Merdeka untuk berunjuk rasa selama peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia, pada 1 Mei 2024.
Baca Selengkapnya