Bus rel akan hadir di Kota Tangerang
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang berencana meluncurkan transportasi bus rel untuk menghubungkan sisi utara dan selatan Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang. Saat ini, peluncuran transportasi yang mirip dengan trem itu sedang dalam kajian.
Kepala Bappeda Kota Tangerang Said Endrawiyanto menjelaskan, bus rel ini adalah kendaraan berupa bus, namun bisa beroperasi di jalan raya maupun di rel khusus.
"Saat masuk ke dalam rel, bus tidak harus disetir lagi, tinggal jalan saja mengikuti jalurnya," kata Said, Jumat (19/2).
-
Dimana tol fungsional akan beroperasi? Dari total tersebut, 90,42 km berada di Pulau Sumatera dan 29,98 km di Pulau Jawa.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Dimana rute bus wisata? Sementara, salah satu rute yang dilayani bus wisata atap terbuka ini adalah BW2–Jakarta Baru (Jakarta Modern). Bus ini mengajak para wisatawan untuk berkeliling menikmati panorama gedung-gedung di Jakarta.
-
Kenapa bus telolet di Tangerang dianggap berbahaya? Kondisi ini dirasa berbahaya dan rawan menyebabkan kecelakaan, terutama jika anak-anak yang mengejar bus terjatuh di lokasi tersebut.
-
Dimana lokasi jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang? Bekas rel kereta api masih terlihat di kawasan Rangkasbitung hingga Pandeglang.
-
Mengapa PO Bus SAN membuka rute baru? Lebarkan Sayap Hingga tahun 2002, SAN yang sudah cukup dikenal masyarakat pun tidak puas dengan trayek itu-itu saja.
Rencananya bus rel akan difungsikan untuk menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang di wilayah utara (Kotabumi) dan selatan (Islamic Village) ke Kota Tangerang.
"Jadi kita menyediakan transportasi untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang hendak ke Jakarta, melewati Kota Tangerang," jelas Said.
Menurut Said, untuk jalurnya sendiri akan dibangun di sisi Sungai Cisadane dari wilayah utara dan selatan Kabupaten Tangerang hingga ke Stasiun Tangerang dengan jarak masing-masing jalur sekitar 6 km.
"Dengan menggunakan sisi Sungai Cisadane, jadi tidak perlu pembebasan lahan. Namun ini masih dalam kajian kita," katanya.
Said mengatakan, dalam membangun sebuah kota tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, karena harus terintegrasi dengan daerah sekitar. Dengan bus rel, kata dia, diharapkan dapat mengembangkan pertumbuhan kota dan Kabupaten Tangerang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem transportasi massal jenis Moda Raya Terpadu (MRT) bakal dibangun di Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub bersiap akan menata kawasan Stasiun Tangerang dengan Fasilitas Integrasi Antarmoda di 2025.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini pun memaparkan dua ruas Tol Trans Sumatera lain yang lokasinya berada di Sumatera Utara, Jambi hingga Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan perkembangan positif mengenai rencana pembangunan MRT dan LRT.
Baca SelengkapnyaRencana ini disampaikan Airin di sela-sela silaturahmi dengan masyarakat di Kota Tangerang Selatan, Senin (6/11).
Baca SelengkapnyaPenyerahan BED merupakan salah satu batu loncatan bagi perkembangan transportasi massal berbasis rel di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek memiliki 18 stasiun sebagai titik pemberhentian.
Baca SelengkapnyaPj Bupati ingin setelah akses langsung tol KM 25 Tangerang-Merak jadi, masyarakat yang datang ke Tangerang jadi lebih mudah.
Baca SelengkapnyaMulai 2025, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berhenti di Stasiun Karawang.
Baca Selengkapnya