Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam Tidak Laik Jalan
Merdeka.com - Jatuhnya Bus Sriwijaya dari Bengkulu-Palembang di tikungan Lematang Indah Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/12) malam ternyata tidak laik jalan.
Hingga kemarin, Selasa (24/12), Tim gabungan dari TNI, Polri dan warga memperluas area penyisiran korban bus bernomor polisi BD 7031 AU hingga 5 kilometer dari lokasi jatuhnya bus. Langkah ini dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya korban yang terseret arus Sungai Lematang Pagar Alam Sumsel.
Menurut Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, banyak korban meninggal dunia dievakuasi dari luar bus, bahkan ada yang terseret arus sungai.
-
Bagaimana sopir truk membuat petugas Dishub merasa terganggu? Seorang petugas Dishub akhirnya meladeni sopir truk dan merasa terganggu karena aktivitasnya direkam oleh sang sopir.'Ini maksudnya (merekam) apa ini?' kata petugas Dishub.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
-
Apa yang terjadi antara sopir truk dan petugas Dishub? Sopir truk yang curiga lantas meminta Surat Perintah Tugas (SPT) kepada para petugas sebagai bukti razia resmi.'Bapak minta surat kan? Hayo SPT-nya mana? Perwiranya mana?''Ini memberhentikan saya ada acara apaan ini?' kata sopir truk.
-
Kenapa Trans Semarang diinspeksi? Kegiatan inspeksi mendadak tersebut merupakan sebuah langkah untuk memastikan bahwa kendaraan umum yang dioperasikan tak hanya layak jalan, namun juga ramah lingkungan.
-
Bagaimana kecelakaan bus terjadi? Nahas ketika memasuki KM 695+400 Tol Jombang, sopir bus tertidur mengakibatkan bus oleng ke kiri lalu menabrak truk nopol N 9674 UH bermuatan gerabah.
-
Kenapa Menhub melakukan ramp check pesawat? Pemeriksaan armada angkutan lebaran itu dilakukan untuk memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang mudik Lebaran/Idulfitri 1445 Hijriyah.
"Petugas juga mencari keberadaan korban di tebing jurang, untuk memastikan apakah di sana juga ada. Hingga saat ini, total penumpang yang meninggal dunia ada 27 orang. Yang selamat dan mengalami luka-luka sebanyak 13 orang," ujarnya, Selasa (24/12).
Dari data Pool Loket Bus Sriwijaya di Bengkulu, hanya ada 27 orang penumpang yang terdata. Namun hingga kini tercatat ada 50 orang korban, baik yang meninggal dunia maupun yang selamat.
Ternyata, ada sekitar 13 orang 'penumpang gelap' yang berada di dalam bus tersebut. Sehingga membuat pihak kepolisian sulit untuk mengidentifikasi seluruh korban Bus Sriwijaya yang masuk jurang di Kota Pagar Alam Sumsel ini.
Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara mengungkapkan, seluruh korban saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Besemah, Pagar Alam.
Sopir bus, Very dan kernet bus Jimmy, meninggal dunia dalam insiden kecelakaan Bus Sriwijaya ini. Akibatnya, petugas kesulitan untuk mendapatkan kepastian jumlah penumpang.
"Kita belum dapat memastikan jumlah penumpang di dalam bus ini. Lokasi kecelakaan merupakan jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter, sehingga membuat petugas gabungan kesulitan dalam melakukan evakuasi," katanya.
Kondisi dasar jurang yang merupakan aliran Sungai Lematang Pagar Alam Sumsel, memang sedang deras arusnya saat evakuasi korban. Terlebih di sepanjang hari Senin, hujan deras mengguyur Sumsel, sehingga debit air di sungai meningkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel Nelson Firdaus memastikan jika kondisi Bus Sriwijaya tersebut ternyata tidak laik jalan.
Pihak Dishub Sumsel menelusuri dari sisi ramp check yang tidak sesuai dengan aturan sehingga seharusnya tak beroperasi. Mereka juga akan mencaritahu lebih lanjut tentang apa saja kondisi yang semakin memperkuat Bus Sriwijaya ini tidak laik jalan.
"Ramp check-nya tidak sesuai dan masih banyak permasalahan yang lainnya. Intinya Bus Sriwijaya tidak laik beroperasi," katanya.
Terkait banyaknya penumpang gelap itu itu, dia saat ini masih fokus untuk melakukan identifikasi dulu di lapangan.
"Petugas masih fokus di lapangan. Mengenai sanksinya apa nanti setelah evakuasi ini selesai dulu," tutupnya.
Reporter: Nefri IngeSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengantisipasi angkutan bus yang tidak layak namun tetap melakukan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan.
Baca SelengkapnyaBus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaInspeksi ini untuk meningkatkan aspek keselamatan pada angkutan umum saat Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Baca SelengkapnyaBus dengan nama Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG tersebut dinyatakan terlambat uji KIR.
Baca SelengkapnyaBus diduga mengalami rem blong di jalan yang kondisinya menurun. Akibatnya sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSopir bus Putera Fajar sempat dua kali coba perbaiki rem tetapi gagal. Bukannya minta bantuan tapi tetap jalan.
Baca SelengkapnyaKNKT masih menyelidiki apakah perubahan pada bus tersebut dapat mengurangi kekuatan dan fungsi rem atau tidak.
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) akibat rem blong.
Baca SelengkapnyaDitjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan oleh Satuan Lalulintas Polres Metro Depok bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok.
Baca SelengkapnyaBus Trans Putera Fajar yang Kecelakaan di Subang Ternyata Telat Uji KIR Lima Bulan Lalu
Baca Selengkapnya