Busyro Muqoddas: Jika sasar Jokowi, aksi 2 Desember sudah melenceng
Merdeka.com - Sejumlah ormas Islam akan kembali menggelar aksi massa pada 25 November dan 2 Desember mendatang. Aksi kali ketiga itu disebut-sebut menyimpan agenda menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengungkapkan, aksi tersebut sudah melenceng dari agenda jika memang Jokowi menjadi sasaran tembaknya. Karena awal aksi itu ditujukan untuk penuntasan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Yang saya tahu, rumornya itu ditujukan kepada Presiden Jokowi. Kalau itu betul, maka itu agendanya sudah terlepas dari agenda yang 4 November kemarin," kata Busyro usai menjadi pembicara di Omah Munir Kota Batu, Selasa (22/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Kapan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU akan bekerja? Jadi, sekali lagi, efek beralihnya budget pemenangan pemilu dari ranah offline ke area perang siber ---yang sudah digagas sejumlah kaum muda pengisi parpol--- akan kian terasa memanas setelah pendaftaran capres dan cawapres resmi dilakukan pada 19 Oktober – 25 November 2023. Tapi, uang bukan segalanya dan di luar kemasan formal organisasi partai politik beserta ormas-ormas perpanjangan tangannya, kinerja para relawan sebagai mesin politik Jokowi dan mesin politik Nahdlatul Ulama terbukti lebih efektif bekerja dalam dua pemilu terakhir ketimbang political engine yang lain. Kondisinya tidak akan banyak jauh berubah tahun depan.
Busyro mengaku tidak mengetahui aktor, konseptor maupun penyandang dana dalam aksi tersebut. Tetapi jika benar ada upaya menjatuhkan pemerintahan dalam aksi itu, maka itu sisi gelap yang patut diwaspadai.
"Maka yang menarik justru, enggak boleh ada sisi gelap. Demo melibatkan rakyat, rakyat diprovokasi melalui medsos dan sebagainya. Tahu-tahu agendanya lain. Agendanya bertentangan dengan isu-isu yang dimunculkan dalam demo itu. Ada agenda tersembunyi," kata Mantan Ketua KPK itu.
"Itu namanya manipulasi kekuatan rakyat yang didorong untuk demo, agendanya disembunyikan. Tahu-tahu nanti misalkan, melegistimasi atau menggulingkan pemerintah," sambungnya.
Kalau penggulingan pemerintahan benar-benar terjadi, kata Busyro sama sekali tidak ada untungnya. Pemegang kekuasaan akan jatuh kepada para oportunis bermodal tetapi dengan mengorbankan simbol negara dan merugikan rakyat.
"Mending kalau punya bahan sampaikan kritik-kritik secara terbuka kepada Jokowi," katanya.
Busyro menjadi salah satu pembicara dalam diskusi Pilkada Dalam Genggaman Pemodal bersama Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono, serta Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan. Ketiganya juga hadir dalam peresmian Omah Rakyat Batu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusril, gerakan yang ingin memakzulkan Jokowi itu inkonstitusional
Baca SelengkapnyaSomasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaWilly menjelaskan bahwa seluruh partai politik juga diundang dalam kongres ketiga Partai NasDem ini.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca Selengkapnya