Busyro Muqoddas: Polri kok napsu banget revisi UU Terorisme?
Merdeka.com - Tim Evaluasi Penanganan Kasus Terorisme menduga Polri menginginkan revisi Undang-Undang Penanganan Terorisme yang kini masih digodok Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera disetujui. Keinginan ini memicu bergulirnya isu terorisme di Indonesia.
Pimpinan PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas yang juga menjadi bagian dari tim evaluasi Penanganan Kasus Terorisme mengambil contoh kasus bom bunuh diri di depan Mapolres Surakarta, Solo. Polri dengan cepat mengaitkan bom bunuh diri tersebut dengan jaringan ISIS.
"Itu terindikasi toh dari statement Polri itu sendiri kan. Lalu kesannya seakan akan untuk mempercepat itu (revisi Undang-Undang Penanganan Terorisme), statement itu mengesankan ambisi bernapsu banget, ada apa di balik itu? Jawabannya baca aja pasal-pasal yang kemarin dikiritisi oleh Todung Mulya Lubis (pengacara dan aktivis hak asasi manusia)," ungkap Busyro di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/7).
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
"Jadi ada sesuatu yang ditargetkan. Kesannya untuk mempercepat itu, ada bom ada bom. Apakah teman-teman tidak berpikir sesungguhnya siapa sih aktor di balik dari bom ke bom itu?" tambahnya.
Busyro curiga, teroris yang diklaim merebak bukan berasal dari kelompok radikal tanah air melainkan aktor dari luar yang bekerja sama dengan pihak tertentu di dalam negeri.
"Saya belum sepenuhnya percaya bahwa teroris-teroris itu murni gerakan radikal," jelasnya.
Lebih lanjut, Busyro juga menduga ada investor luar menggelontorkan dana kepada Densus 88 yang menangani terorisme di tanah air. Busyro meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menahkodai Indonesia segera mengungkap transparansi dana tersebut.
"Tanyakan pak jokowi, butuh investasi enggak? Investor kan butuh keamanan," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca Selengkapnya