Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Busyro Sentil Obral Jabatan Komisaris era Jokowi: Mereka Berjasa jadi Jongos Politik

Busyro Sentil Obral Jabatan Komisaris era Jokowi: Mereka Berjasa jadi Jongos Politik Busyro Muqoddas . merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyinggung soal fenomena pemberian jabatan komisaris kepada orang-orang para dukungan kepada Presiden Joko Widodo, hanya karena dukungan pemenangan Pilpres 2019 dan 2014 lalu.

Singgungan terhadap posisi jabatan komisaris, itu disampaikan Busyro tatkala mengutip sebuah ayat yang menjelaskan jika saat ini banyak orang yang memilih jalur mudah untuk mendapatkan kenikmatan sesaat.

"Jalan yang enak itu jalan yang membikin kita menikmati kenikmatan sesaat, contoh konkret yaitu jabatan-jabatan yang terkait fasilitas kenegaraan, yang melanggar prinsip-prinsip the right man and the right job. Ya komisaris-komisaris dan sejenisnya itu," kata Busyro dalam diskusi daring Agenda Mendesak Penguatan KPK yang digelar Fisipol UMY, Sabtu (19/6).

Pasalnya, Mantan Wakil Ketua KPK itu berargumen jika banyak posisi jabatan komisaris-komisaris sekarang yang justru diberikan kepada orang tak memiliki kapasitas dan track record bidang tersebut.

Sehingga, sangat terasa pemberian jabatan komisaris tersebut hanya sebatas permainan demi dukungan untuk politik diselanjutnya, maupun sebagai balas jasa bagi yang sudah mendukung.

"Orang-orang yang tidak punya kapasitas, track record sehingga itu hanya mainan-mainan saja bagi mereka yang diharapkan akan mendukung pada 2024 yang akan datang. Dan bagi mereka yang kemarin sudah berjasa jadi jongos-jongos politik pada pemilu periode yang lalu," bebernya.

Abdee Slank Komisaris Telkom

Teranyar publik sempat diperdebatkan atas penempatan Abdi Negara atau yang biasa disapa dengan Abdee 'Slank' menjabat Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Slank diketahui sejak 2024 menjadi pendukung Presiden Jokowi.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo menilai, fenomena merekrut relawan dianggap sudah biasanya pada era kepemimpinan Jokowi sejak menjadi presiden pada 2014.

"Fenomena sudah ada sejak jadi Presiden 2014, ada banyak relawan pak Jokowi yang akhirnya jadi komisaris di beberapa BUMN dan ini dilanjutkan ketika pak Jokowi jadi Presiden di 2019," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (29/5).

Walaupun demikian, dia menilai, praktik tersebut wajar dilakukan di beberapa negara. Tetapi, kata Kunto, dalam praktiknya pihak yang menunjuk harus memperhatikan kapabilitas dan kompetensi orang tersebut.

"Jadi misalnya mas Abdee Slank, apakah punya kapabilitas dan kompetensi yang juga membantu Telkom yang akhirnya akan jadi perusahaan yang besar di bidang telekomunikasi dan komunikasi, ini pertanyaan besarnya kalau cuma taruh orang tanpa kompetensi yang jelas itu justru berbahaya," bebernya.

Sebab, kata dia, pada dasarnya BUMN memiliki akuntabilitas yang seharusnya diperhatikan oleh Jokowi. Apakah, kata Kunto, mereka yang ditunjuk sebagai komisaris memiliki intelektual, kapabilitas, dan kompetensi.

"BUMN pun juga ada prinsip akuntabilitas ini harus diperhatikan pak Jokowi ataupun mereka yang siap ditunjuk pak Jokowi untuk posisi-posisi BUMN sebagai komisaris mereka harusnya mengaca secara intelektual, kapabilitas, kompetensi," ungkapnya.

"Apakah memang cocok hanya mengejar uangnya saja, atau kebutuhan reward finansial, itu harus jadi pertimbangan mendasar seorang dari relawan ditunjuk pada posisi tersebut," tambahnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedas PDIP Cecar Erick Thohir Sentil BUMN di DPR: Banyak Koboi, Bergantung di Beringin
VIDEO: Pedas PDIP Cecar Erick Thohir Sentil BUMN di DPR: Banyak Koboi, Bergantung di Beringin

Anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menyinggung banyaknya koboi bermunculan jelang pergantian pemerintahan ini.

Baca Selengkapnya
Romo Magnis di Sidang Sengketa Pilpres: Presiden Seperti Bos Mafia Jika Pakai Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Tertentu
Romo Magnis di Sidang Sengketa Pilpres: Presiden Seperti Bos Mafia Jika Pakai Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Tertentu

Romo Magnis mengingatkan, bahwa Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Karena itu, hal yang harus dituntut kepadanya adalah etika.

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Singgung Kehadiran Partai Cokelat dan Ambisi Jokowi Demi Kekuasaan
VIDEO: Hasto PDIP Singgung Kehadiran Partai Cokelat dan Ambisi Jokowi Demi Kekuasaan

Hasto mengatakan kepolisian seharusnya mengadi kepada Merah Putih dan loyal kepada Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya
Saksi Ganjar Tuding Jokowi Bagi Bansos seperti Pencuri, Hotman Paris Bereaksi Keras
Saksi Ganjar Tuding Jokowi Bagi Bansos seperti Pencuri, Hotman Paris Bereaksi Keras

Hotman kemudian mempertanyakan maksud Romo Magnis yang mengibaratkan Presiden layaknya pencuri.

Baca Selengkapnya
Komisi III Apresiasi Langkah Kejagung Pecat Jaksa Diduga Korupsi
Komisi III Apresiasi Langkah Kejagung Pecat Jaksa Diduga Korupsi

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.

Baca Selengkapnya
Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo
Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo

Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo

Baca Selengkapnya
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada

Hasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi

Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.

Baca Selengkapnya
Jokowi Setuju Pemerintahan Prabowo-Gibran Tak Diisi Orang Toxic
Jokowi Setuju Pemerintahan Prabowo-Gibran Tak Diisi Orang Toxic

Jokowi tidak mau mengartikan lebih jauh arah perkataan Luhut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Andi PDIP Eks Menteri Jokowi Ingatkan Bahaya Lingkaran Setan Perumusan Regulasi DPR & Pemerintah
VIDEO: Andi PDIP Eks Menteri Jokowi Ingatkan Bahaya Lingkaran Setan Perumusan Regulasi DPR & Pemerintah

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Focus Group Discussion "Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara", Selasa 27 Agustus 2024

Baca Selengkapnya