Butet: Saya Sedih Ada Menteri Memaknai Seniman Cuma Orang Populer di TV
Merdeka.com - Menkopolhukam Mahfud MD menggelar pertemuan dengan para seniman Yogyakarta di Resto Bu Ageng, Sabtu (29/8) malam. Dalam pertemuan itu, sejumlah seniman memberikan masukan kepada Mahfud MD.
Salah satunya adalah budayawan Yogyakarta, Butet Kertaradjasa. Butet menyampaikan kekecewaannya terhadap seorang menteri terkait penyaluran bantuan untuk seniman kepada Mahfud MD.
Butet menuturkan, jika menteri yang dikritiknya ini tak memahami pekerjaan seniman. Menteri itu disebut Butet hanya memahami jika seniman adalah orang-orang populer yang kerap muncul di layar kaca.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
"Saya agak sedih ketika seorang menteri memaknai seniman hanyalah orang-orang populer yang wajahnya sering muncul di televisi. Saya bilang kepada dia. Para perupa, orang-orang sastra itu orang-orang yang tidak mengharuskan dan diharuskan wajahnya dikenal publik melalui televisi. Padahal nama-nama dia nama-nama kelas internasional," ujar Butet.
Butet menerangkan, dirinya sempat berdiskusi dengan sang menteri usai dipanggil ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Dalam diskusi itu, Butet sempat menanyakan masalah bantuan sosial bagi para seniman terkait dampak pandemi virus Corona.
Kemudian menteri itu menjawab jika kementeriannya telah mendata lebih dari 40 ribu nama seniman. Nantinya nama-nama itu akan mendapatkan bantuan sosial. Penyaluran bantuan sosial itu akan dilakukan oleh Kementerian Sosial.
Saat itu, Butet mengaku sempat menyampaikan kritikannya terhadap pola penyaluran bantuan sosial bagi seniman kepada menteri tersebut. Masukan dan usulan pun juga sempat dilontarkan Butet pada sang menteri.
"Saya bilang, Bung itu bukan masalah orang yang berprofesi seniman menerima bantuan sosial. Ini masalah sebuah profesi yang membutuhkan kebanggaan. Anda mestinya bisa menggunakan dana sosial yang sejenis dana untuk para penganggur kepada seniman dikemas sebagai kehadiran negara menghargai karya-karya seni," tegas Butet.
Butet pun menyarankan dibandingkan membagikan bantuan sosial, anggaran bantuan itu lebih baik dipakai untuk membeli karya-karya seniman. Butet menerangkan cara itu lebih elegan dan menjadi bukti negara memberikan pengakuannya kepada karya-karya para seniman.
"Karya itu dibeli. Dibeli oleh negara melalui duit bantuan sosial itu. Jumlahnya mungkin sama itu tidak mengganggu anggaran. Tetapi bagi seniman itu kan semacam kehadiran negara. Pengakuan negara kepada karya seni mereka," tegas Butet.
"Penyair-penyair itu juga bisa. Mereka didorong untuk bikin puisi-puisi. Dibayar oleh negara. Nilainya sama dengan bantuan sosial yang akan anda berikan. Itu bagi seniman lebih punya makna. Daripada anda membagi-bagi seakan-akan ini para penganggur yang perlu ditolong," imbuh Butet.
Butet menjabarkan jika sang menteri pun bertanya untuk apa karya-karya itu semisal dibeli negara. Butet pun melontarkan jawaban jika karya-karya seniman seperti lukisan atau patung bisa dijadikan interior bagi gedung-gedung di pemerintahan. Termasuk gedung-gedung pemerintahan yang akan dibangun di ibukota baru.
Butet menambahkan, usai memberikan masukan, sang menteri pun kemudian memberikan jawaban. Butet menilai jawaban dari menteri itu hanya standar sesuai birokrasi.
"Saya agak marah waktu itu habis dari istana itu. Makanya saya mengadu ke Pak Mahfud. Kan beliaunya ini Menko. Luwih dhuwur derajat e (lebih tinggi derajatnya daripada menteri). Monggo nanti gimana," tutur Butet. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo menyinggung pentas seni yang dilakukan Seniman Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaButet mengatakan setiap Ganjar Pranowo berkeliling untuk kampanye selalu ada yang mengikuti
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung pentas seni yang dilakukan Seniman Butet Kartaradjasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Mega, menikmati seni bagi dirinya maupun anggota keluarganya, adalah hal biasa.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaBudayawan sekaligus seniman Butet Kartaredjasa mengaku tidak menyesal dan tidak akan menarik ucapannya soal Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIa pun meminta rekan-rekannya untuk berkomunikasi melalui nomor rumahnya atau nomor sang istri.
Baca SelengkapnyaPihak panitia sudah memberikan penjelasan bahwa kedatangan polisi dalam pentas tersebut untuk mengawal acara.
Baca SelengkapnyaAndre, Desta, dan Boiyen berkunjung ke kediaman Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung soal pentas seni yang dilakukan pegiat seni Butet Kartaradjasa.
Baca Selengkapnya