Butuh makanan, pengungsi anak-anak mengemis di jalan Tol Merak
Merdeka.com - Mengaku belum ada bantuan dan biaya untuk makan, puluhan anak-anak pengungsi banjir di kilometer 57 Tol Tangerang-Merak mengemis. Mereka meminta uang kepada para pengendara yang melintas.
"Dapat Rp 2.000, untuk makan," kata seorang anak yang sedang menadahkan baskom keranjang ke arah pengendara, Rabu (22/1).
Padahal, dari percakapan merdeka.com dengan salah seorang pengungsi ibu-ibu bernama Mumun, mereka sudah mendapatkan bantuan makanan berupa roti. Tapi warga tidak antusias dengan bantuan tersebut. "Ada bantuan dikasih roti. Enggak tahu dari siapa," ujarnya.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Bagaimana banjir di Braga mengakibatkan kemacetan? Pada Jumat (12/1) pagi, tampak banjir masih terlihat di beberapa daerah seperti Dayeuh Kolot dan Baleendah hingga setinggi pinggang orang dewasa.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
Aksi mereka ini cukup membahayakan dan mengganggu arus lalu lintas. Sementara belasan polisi dan petugas tol hanya bisa mengatur lalu lintas dan meminta pengendara untuk mengurangi kecepatan di sekitar lokasi pengungsian.
Seribuan pengungsi ini berasal dari Desa Undar Andir, Kelurahan Ciujung, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Mereka telah memadati bahu jalan tol dengan mendirikan tenda dari terpal sejak tadi malam. Rumah mereka kebanjiran akibat luapan air Sungai Ciujung.
Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian seperti ini selalu terulang. Warga mengungsi ke jalan tol akibat permukiman mereka terendam. Jalan tol dipilih karena lokasinya yang tinggi. Tahun lalu, banjir bahkan sempat menutup jalan tol selama beberapa hari sebelum surut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana kelaparan yang semakin parah membuat anak-anak Jalur Gaza harus ikut berjuang untuk mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaTruk berisi bahan makanan yang tak diizinkan berhenti membuat warga Palestina berebut.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu berada di JPO yang melintang di antara pintu tol Karawaci-pintu Tol Serpong
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaSembari bermain bersama, ada sekumpulan anak-anak Palestina yang mengeruk tepung sisa.
Baca SelengkapnyaAntrean makanan di Gaza setiap hari selalu dihiasi teriakan dan tangis histeris anak-anak Palestina yang kelaparan.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pemotor sengaja turunkan anak kecil di pinggir jalan hingga ramai disorot netizen.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaMemasuki H-4 Lebaran pada Sabtu (6/4), ribuan kendaraan mengantre untuk memasuki Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Baca Selengkapnya