Butuh uang perpisahan sekolah, 3 siswa SMP Palembang todong teman
Merdeka.com - Berdalih tak punya uang untuk biaya perpisahan sekolah, tiga pelajar SMP di Palembang nekat menodong pejalan kaki. Ketiganya pun ditangkap polisi usai mengikuti Ujian Nasional (UN) dan masih mengenakan seragam.
Ketiga pelaku adalah berinisial AJ (16), MS (16) dan IK (14). Mereka diringkus Tim Anti Bandit Polresta Palembang di salah satu SMP Negeri di Palembang, Kamis (4/5).
Dari catatan Kepolisian, komplotan ini telah melakukan penodongan terhadap pejalan kaki di Jalan Rengas, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (3/5).
-
Kenapa Anjani nekat pinjam uang kuliah? Pada 2020, Anjani nekat pinjam uang kuliah untuk jadi modal usaha.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Mereka mengambil paksa handphone milik korban sambil menodongkan pisau dan pedang. Tak itu saja, pelaku juga memukuli kepala korban yang tak lain temannya sendiri lantaran menolak untuk menyerahkan barang yang diminta.
Kepada petugas, pelaku MS terpaksa berbuat kriminal karena kesulitan membayar uang perpisahan sekolah sebesar Rp 170 ribu. Orang tuanya tak memiliki uang untuk mengabulkan permintaannya.
"Saya ajak teman-teman, mereka mau saja, makanya nodong ambil HP itu," ungkap pelaku MS di Mapolresta Palembang, Kamis (4/5).
Dikatakannya, korban tak lain adalah temannya sendiri. Sambil mencari mangsa, mereka melihat korban sedang berjalan kaki lalu ditodong.
"Yang ambil saya, AJ yang nodongkan pedang sama mukul dia. Kalau IK nunggu di motor," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa satu HP dan dua bilah senjata tajam jenis pisau dan pedang. Ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan dan terancam dikenakan Pasal 363 KUHP.
"Ketiga pelaku ditangkap dari laporan korban, dia mengenal baik. Tadi siang ketiganya ditangkap saat pulang sekolah," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaViral kabar SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi diduga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap siswanya.
Baca SelengkapnyaAnak SD ini menghabiskan Rp300 ribu hanya uang jajan saja. Biaya untuk makan di sekolah pun berbeda lagi.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca Selengkapnya