Buya Syafii sebut radikalisme tumbuh subur karena kesenjangan sosial
Merdeka.com - Persebaran paham intoleransi dan radikalisme marak terjadi di Indonesia. Menurut Buya Syafii Maarif, hal ini karena Indonesia merupakan tempat yang subur untuk menyemai paham intoleransi dan radikalisme.
"Paham yang bertentangan dengan semangat Pancasila banyak berkembang di Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu penyebabnya adalah belum terwujudnya keadilan sosial ekonomi di masyarakat Indonesia," papar Buya Syafii saat berdialog dengan tokoh lintas agama di Hotel Jayakarta dalam rangkaian acara Asian Youth Day (AYD) ke 7, Kamis (3/8).
Dalam diskusi yang dihadiri oleh tokoh lintas agama dari Asia, Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini mengemukakan bahwa selain karena faktor ekonomi, penyebab tumbuh suburnya paham radikalisme dan intoleransi ini tak lepas ideologi impor yang salah kaprah. Kesalahan ini kemudian diterima mentah-mentah oleh sebagian masyarakat di Indonesia.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Kenapa Islam mudah diterima di Indonesia? Para tarekat mulai mengadopsi pendekatan mistik dan keagamaan yang lebih lembut dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Tarekat-tarekat ini membuka jalan bagi masyarakat pribumi untuk lebih mudah memahami ajaran Islam dan mengintegrasikannya dengan budaya lokal.
-
Bagaimana Islam masuk ke Indonesia? Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
"Tumbuhnya radikalisme dan intoleransi juga karena adanya ideologi impor dan Arabisme yang salah arah. Sebagian kecil menganggap itu Islam. Namun orang Arab itu belum tentu faham Islam," papar Buya Syafii.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menyampaikan bahwa orang Arab tidak semua menyetujui Islam radikal. Namun hanya sebagian kecil saja yang setuju dengan paham radikal.
"Negara Arab saat ini sedang menghadapi masalah. Masalah ini sudah berada di tingkat nadir peradaban," papar Buya Syafii.
Buya menjelaskan bahwa jika tak hati-hati mensikapi masalah tersebut dikhawatirkan negara di jazirah Arab akan terpecah-pecah. Perpecahan ini, kata Buya akan membuat paham radikal seperti ISIS akan makin subur di jazirah Arab.
"Kalau tidak stabil jelas mudah kalap. Bisa terpecah belah nanti," tutup Buya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaHabib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnya