Buya Syafi'i soal isu Reshuffle: Kalau banyak bongkar dia payah juga
Merdeka.com - Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Ahmad Syafi'i Maarif (Buya Syafi'i) tak sepakat apabila Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet. Hal ini menanggapi adanya isu yang berhembus kencang apabila Presiden akan kembali melakukan bongkar pasang kabinet.
"Kalau terlalu banyak bongkarnya, dia payah juga. Ndak semua menteri itu jahat," kata Buya Syafi'i di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengakui ada menteri yang tak menunjukkan kinerja yang baik. Namun, bukan berarti Presiden harus menggantinya. Terlebih, pemerintahan tinggal menyisakan dua tahun lagi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
"Tinggal dua tahun lagi ini. Kalau terlalu banyak reshuffle, bongkar pasangnya nanti jadi apa kita," ujarnya.
Meski demikian, Buya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden apabila memang merasa perlu mengganti para menteri. Dia mengatakan Presiden yang paling tahu mana menteri yang layak diganti atau pun yang layak untuk dipertahankan dalam Kabinet Kerja.
"Saya ndak tahu betul kinerjanya. Biar dinilai saja. Tetapi kalau enggak bisa dipertahankan. Kinerjanya kurang maksimal, bisa diganti," tukasnya.
Presiden Joko Widodo telah angkat suara terkait isu reshuffle. Dia menegaskan tak ada reshuffle dalam waktu dekat. Namun dia tak menutup kemungkinan akan kembali melakukannya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaDia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteirnya tidak ragu melaporkan pejabat di bawahnya jika tidak puas dengan kinerjanya.
Baca SelengkapnyaAri menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaDari 13 menteri yang direshuffle, 4 menteri dari PDIP dicopot oleh Presiden Jokowi dan satu lagi Kepala BIN Budi Gunawan yang dianggap dekat dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku, partai tak mempermasalahkan bila mana kadernya terkena reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan arahan agar para menteri untuk segera menyiapkan program kerja masing-masing.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaBudi tidak bisa menjamin jika pekan depan tak ada reshuffle.
Baca Selengkapnya