Cacing dalam sarden ditemukan di Inhil & Kepulauan Meranti diduga berasal dari ikan
Merdeka.com - Sejumlah warga di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir menemukan cacing dalam kemasan kaleng ikan sarden. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru kemudian mengamankan 3 produk sarden yang beredar di pasaran tersebut.
Dinas terkait juga melakukan sidak ke sejumlah toko penjualan sarden sebagai tindak lanjut penemuan tersebut. Menurut Kepala BBPOM Pekanbaru, M Kashuri, cacing dalam kaleng sarden 3 merek tersebut jenisnya cacing Anisakis SP, yang bisa menimbulkan alergi bagi orang yang mengonsumsinya.
"Memang cacing itu dalam kondisi mati di dalam sarden, tapi berdampak negatif, bisa menimbulkan alergi jika dikonsumsi," ujar Kashuri, Rabu (21/3).
-
Dimana sarden bisa didapat? Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan sarden kaleng karena makanan ini tersebar di warung biasa hingga supermarket.
-
Dimana ikan sidat bisa didapatkan? Dirangkum dari Cookpad, berikut beberapa resep ikan sidat gurih dan lembut yang bisa menjadi rekomendasi menu harian Anda.
-
Dimana ikan sidat bisa ditemukan? Ikan sidat bisa ditemukan di berbagai jenis habitat air tawar dan air laut, dan memiliki beberapa varietas, termasuk sidat Eropa, sidat Amerika, dan sidat Jepang.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Dimana cacing itu ditemukan? Cacing yang sebelumnya tidak diketahui spesiesnya ini ditemukan berada pada 40 meter di bawah permukaan lapisan tanah beku Siberia.
-
Apa itu ikan sidat? Ikan sidat adalah sejenis ikan belut yang kaya nutrisi.
Cacing itu mati lantaran saat pengalengan oleh perusahaan sarden tersebut terdapat proses sterilisasi dengan suhu di atas 100 derajat selama 1-2 jam. Kendati sudah tak bernyawa, cacing tersebut cukup berbahaya apabila dikonsumsi.
"Cacing itu cukup bahaya bagi yang memiliki riwayat penyakit asma, karena akan menyebabkan sesak nafas," kata Kashuri.
Cacing dalam kemasan ikan sarden bukan karena produknya kedaluwarsa atau kemasan rusak. Namun cacing itu sudah ada pada tubuh ikan sebelum diproses.
"Mungkin saat proses pembersihan kurang higienis, sehingga cacing dalam perut ikan tidak hilang," ucapnya.
Kashuri mengatakan, pihaknya sudah mengamankan produk tersebut dari pasaran. Dia menyebutkan, ada tiga merek sarden kaleng produk luar negeri yang terindikasi berisi cacing dalam kemasannya.
"Di antaranya Farmer Jack, IO dan Sarden kaleng Hoki itu semua sudah kita amankan. Bahkan kita masih menelusuri distributornya, kalau importirnya di Jakarta dan Batam," ujar Kashuri.
Selain itu, BBPOM Pekanbaru juga memberikan surat peringatan berupa sanksi penarikan terhadap produk bagi importirnya. Temuan cacing dalam kemasan sarden kalengan itu pertama kali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), pada Rabu pekan lalu. Kemudian juga ditemukan warga Kabupaten Kepulauan Meranti sehari kemudian.
"Kalau sarden di Inhil itu merek IO, sementara di Kepulauan Meranti merek Farmer Jack. Itu dua dari tiga produk yang kita periksa dan terkonfirmasi adanya itu (cacing), satu lagi Hoki," kata Kashuri.
Namun, untuk di Kota Pekanbaru, Kashuri menyebutkan pihaknya masih bekerja menesuri ada atau tidaknya cacing dalam kemasan sarden tersebut. "Sampai hari ini belum ditemukan di Pekanbaru, masih dicari petugas," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unagi atau japanese eel yang sering ada di restoran sushi Jepang ternyata banyak yang berasal dari Cilacap.
Baca SelengkapnyaIkan laut adalah makanan kaya protein yang baik untuk tubuh. Apa saja jenis ikan laut yang boleh dikonsumsi?
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca SelengkapnyaBumbu sarden bisa menjadi tambahan lezat untuk hidangan ikan.
Baca SelengkapnyaIkan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.
Baca SelengkapnyaMenurut Menperin, Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.
Baca Selengkapnya