Cagar Alam Kersik Luway di Kutai Barat Terbakar, Anggrek Langka Ikut Musnah
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan menghabisi kawasan Sekolaq Darat, di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Api semakin meluas ke Cagar Alam Kersik Luway. Habitat tanaman anggrek langka di dunia pun ikut musnah.
Kebakaran di kawasan Sekolaq Darat sudah terjadi sepekan ini. Hingga akhirnya meluas dan masuk kawasan Kersik Luway. Petugas pemadam gabungan yang berjibaku, kewalahan memblokade api disertai hembusan angin kencang. Ditambah lagi, akses jalan dan minimnya sumber air.
"Angin kencang di lokasi, dan api di titik sana sini. Tim masih di lokasi. Sudah lebih 100 hektare yang terbakar (mulai dari luar sampai masuk kawasan Kersik Luway)," kata Kasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kutai Barat Seldas Limbong, dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (22/9) malam.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
Kawasan habitat anggrek di Kersik Luway, terbagi menjadi semacam 4 pulau kawasan. Api terus merembet masuk ke pulau kawasan itu. "Saat ini, pulau dua yang berisi anggrek sudah dimasuki api," ujar Seldas.
Kondisi di lapangan sangat sulit, ditambah cuaca yang panas, dan angin sangat kencang. Anggota BPBD terus berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anggrek.
Namun demikian, meski sudah dengan perjuangan yang sangat melelahkan, tanaman anggrek langka di Kersik Luway itu pun ikut musnah terbakar.
"Spesies anggrek di Kersik Luway dari 4 pulau, tersisa 1 pulau," ungkap Seldas.
"Dari siang tadi, sampai malam ini, karena akses sulit, menunggu api yang mendekat ke pulau yang tersisa. Jadi, dari pulau 4,3 dan 2, tanaman anggrek terbakar. Sisa satu pulau yang belum. Semoga personel di lapangan tetap fit," demikian Seldas.
Untuk diketahui, Taman Nasional Kersik Luway, merupakan cagar alam seluas 17,5 hektare di kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat, sejak tahun 1982 silam. Di Kersik Luway, kaya tanaman anggrek hingga 72 jenis. Termasuk, jenis anggrek endemik yang paling populer di Kersik Luway, adalah anggrek hitam (Coelogyne Pandurata).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata TNBTS masih ditutup untuk umum imbas kebakaran hutan yang disebabkan ulah pengunjung yang menyala flare.
Baca SelengkapnyaPetugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca Selengkapnya