Cagub Kepri Seorya dapat teror pembunuhan dari orang tak dikenal
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) berjalan panas. Calon gubernur Soerya Respationo yang berpasangan dengan Ansar Ahmad (SAH) pernah mendapat teror pembunuhan dari orang yang tak dikenal melalui SMS.
"Ya memang benar, itu karena SMS masuk ke nomor beliau. Kalau (ancaman) menghabisi baru sekali," kata ketua tim sukses pasangan SAH, Saproni kepada merdeka.com, Jumat (4/12).
Tetapi Saproni belum mengetahui lengkap ancaman pembunuhan tersebut. Meski pasangan SAH sudah sering mendapat serangan kampanye hitam.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
Kubu SAH telah melaporkan ancaman pembunuhan beserta barang bukti kepada polisi.
Selain ancaman pembunuhan, Saproni juga menceritakan bahwa posko kemenangan pasangan SAH sempat geger gara-gara benda mencurigakan bom molotov.
"Udah Senin malam itu. Itu baru sekali. Iya aku yang buka. Kalau pemicunya enggak mati, meledak betul," cerita Saproni.
Pelaku diduga menaruh bom molotov dari belakang baliho di posko. Meski ada CCTV di sekitar lokasi, tetapi wajah pelaku tidak tertangkap kamera.
"Ada CCTV, tapi dari belakang kan ada backdrop, larinya dari belakang panggung hanya nampak tangan. Pelaku pakai motor. Saat ini sedang dilacak polisi," terangnya.
Terkait rangkaian teror yang dialami Soerya, Saproni tidak menampik jika hal ini diduga berkaitan dengan permasalahan pengamanan BBM ilegal di penghujung tahun 2014.
Kala itu kontak senjara antara anggota TNI dengan polisi tak terhindarkan. Bahkan Soerya yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur dan hendak mendamaikan kedua pihak, terjebak di tengah bentrok.
Mabes Polri memastikan bentrokan dipicu gesekan antar sesama personel, bukan karena bisnis tertentu. Tetapi pendapat berbeda diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan saat itu, Tedjo Edhy Purdjiatno.
"Itu soal perut ajalah dan bisa jadi konflik. Orang jaga dan dapat duit kan itu," ungkapnya.
Kubu SAH menduga teror pembunuhan dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirugikan oleh Soerya.
"Itu kan bahasa masih kita rangkai. Tapi polisi yang akan ngelacak. Ada laporan," pungkas Saproni. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaJenazah korban saat ini sedang disemayamkan di rumah korban tepatnya di kampung Calap, Distrik Borme.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya melaporkan ancaman penembakan terhadapnya. Terlapor sudah jadi tersangka, tetapi tidak ditahan karena sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menerima ancaman, saat melakukan siaran langsung atau live TikTok di akun miliknya
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaPada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca Selengkapnya