Caleg PDIP Dapil Aceh Ini Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Tidak Masuk Akal

Merdeka.com - Ramond Dony Adam atau yang akrab disapa DJ Donny, caleg DPR RI dari PDIP Dapil Aceh I ikut merasakan naiknya harga tiket penerbangan dari sejumlah maskapai penerbangan khususnya untuk penerbangan Jakarta-Banda Aceh. Dia merasa heran dengan kenaikan yang begitu drastis.

"Saya biasa berangkat ke Banda Aceh dari Jakarta, harga tiket direct tanpa transit itu di kisaran Rp 1,5 juta untuk maskapai Batik Air maupun Citilink. Saat ini harga sudah tidak masuk akal hampir menyentuh angka 3 juta rupiah, saya perhatikan sejak awal Januari sudah gila-gilaan harganya," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/1).

Yang lebih lucu lagi, kata Donny, jika dari Banda Aceh menuju Jakarta transit melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur harga tiket cuma dipatok Rp 900 ribu, menggunakan maskapai penerbangan Air Asia dan Lion Air.

"Mungkin buat para elite di atas ada rumusan mengapa bisa demikian, namun buat masyarakat di bawah mereka benar-benar kecewa dengan pelayanan maskapai penerbangan jika perbandingan harganya sangat jomplang," ujar Donny.

Dia menambahkan, jika maskapai penerbangan sedang terlilit utang, hal itu jangan dibebankan ke rakyat. Sebab bisa jadi bumerang untuk pemerintahan Jokowi saat ini. "Ini tahun politik. Salah bicara saja bisa digoreng, apalagi salah harga," cetusnya.

Donny mengapresiasi langkah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dengan sigap memanggil seluruh maskapai penerbangan untuk menjelaskan kenaikan harga tiket penerbangan tersebut.

"Menurut saya aktor utamanya adalah Lion Air yang telah menetapkan 'politik' harga tiket yang ngawur (enggak tahu ada tujuan apa) antara Jakarta Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur ke kota-kota di Indonesia terutama Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang. Hal ini yang menyebabkan harga tiket Lion Air tujuan Jakarta-Aceh langsung, jauh lebih mahal dibandingkan transit melalui KL," ungkapnya.

Jika dibandingkan harga tiket Jakarta-KL antara maskapai lain dengan Lion Air, kata Donny, memang jauh beda.

"Saya berharap semua menteri di kabinet Pak Jokowi ke depannya bisa sigap jika ada isu maupun persoalan yang akan berdampak negatif pada pemerintahan Pak Jokowi," pungkasnya.