Calo darah donor satu bulan sekali rawan kena penyakit
Merdeka.com - Pihak medis angkat bicara soal maraknya calo darah yang 'gentayangan' di PMI Cabang Palembang. Bagaimana tidak, si calo sampai rela mendonorkan darahnya satu bulan sekali kemudian dijual.
dr Yeni Handayani, SpPD K-HOM, dokter spesialis penyakit dalam di RS Mohammad Hoesin, Palembang, mengaku sudah sering mendengar keberadaan calo di PMI Cabang Palembang. Dia prihatin dengan keberanian calo-calo yang mendonorkan darahnya dengan jeda yang cukup singkat.
Dia menyarankan tindakan itu harus segera dihentikan. Sebab, mendonor terlalu sering, atau melebihi waktu yang ditentukan, justru berdampak buruk bagi pendonor itu sendiri. Misalnya, kehilangan darah yang berlebihan lantas menyebabkan kekurangan darah (anemia). Atau pun, pendonor terancam mengidap penyakit menular jika alat yang digunakan tidak steril dan terinfeksi penyakit.
-
Kapan waktu yang tepat untuk donor darah saat puasa Ramadhan? Waktu yang tepat itu adalah usai berbuka puasa.
-
Apa yang menjadi target PMI dalam kegiatan donor darah di Ramadan 2024? PMI menargetkan pengumpulan 5.000 kantong darah, yang merupakan peningkatan dari capaian tahun sebelumnya yang menyentuh 4.300 kantong darah.
-
Apa manfaat donor darah bagi pendonor? Donor darah merupakan tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima darah, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat donor darah yang telah terbukti melalui penelitian dan pengamatan klinis:
-
Kapan bisa donor darah lagi? Anda perlu menunggu 56 hari sebelum dapat mendonorkan darah lagi agar tubuh bisa mengganti sel-sel yang hilang.
-
Siapa yang bisa donor darah? Syarat utama untuk mendonor darah adalah dalam kondisi sehat, berusia minimal 16 tahun (dengan izin orang tua), dan memiliki berat badan minimal 110 pon.
-
Kenapa donor darah penting? Setiap tahun, banyak orang membutuhkan transfusi darah. Proses ini sangat penting, terutama saat operasi, setelah kecelakaan, atau bagi mereka yang menderita penyakit tertentu yang memerlukan komponen darah.
"Untuk penerima donor tidak ada pengaruhnya. Malah pendonor sendiri yang berbahaya. Saya sendiri sering melihat muka calo-calo itu pucat dan kuning. Itulah akibatnya. Lebih berbahaya lagi kalau alat yang digunakan tidak steril," ungkap dr Yeni saat dihubungi, Rabu (22/1).
Dia menjelaskan, idealnya tenggat waktu seseorang mendonor minimal 75 hari (2,5 bulan) sampai tiga bulan. Dengan jarak waktu tersebut, komponen darah yang sebelumnya telah dikeluarkan akan kembali ke keadaan awal sebelum donor.
Selain itu, kesehatan pendonor yang ingin mendonorkan darahnya harus benar-benar diperiksa, apakah layak atau tidak. Jumlah darah yang akan disumbangkan pun, kata dia, tidak sembarangan. Jumlah yang disarankan tergantung volume kantong dan berat badan pendonor, yakni 250 cc, 350 cc, 450 cc, 500 cc.
"Artinya tidak sembarangan menjadi pendonor karena efeknya cukup berbahaya," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaWN Jerman Jerman yang berpergian ke Indonesia pun dilarang mendonorkan darahnya di Jerman selama 6 bulan.
Baca SelengkapnyaBerapa banyak darah yang harus didonor? Apa manfaatnya untuk kesehatan? Simak melalui penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI donor walau merupakan suatu hal yang mulia namun tetap memerlukan prosedur yang tepat.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan terkait donor darah saat puasa Ramadhan.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, pada tanggal 14 Juni, dunia merayakan Hari Donor Darah Sedunia sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada para pendonor darah.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Masing-masing darah pun mempunyai tipe dan karakteristik yang berbeda.
Baca SelengkapnyaDari penemuan golongan darah sampai penemuan skrining darah, simak sejarah panjang donor darah berikut!
Baca SelengkapnyaThalasemia diketahui menempati posisi kelima di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke.
Baca SelengkapnyaGolongan darah A wanita memiliki risiko tinggi terhadap beberapa penyakit.
Baca SelengkapnyaBagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
Baca SelengkapnyaPMI menargetkan pengumpulan 5.000 kantong darah, yang merupakan peningkatan dari capaian tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya