Calo darah gentayangan di Palembang, harga sekantong Rp 700 ribu
Merdeka.com - Banyaknya calo beroperasi di sekitaran Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Palembang sangat meresahkan masyarakat. Apalagi harga darah yang mereka jual tembus Rp 700 ribu per kantong.
Padahal harga resminya hanya Rp 250 ribu untuk semua jenis golongan darah, A, B, AB, O. Masyarakat yang sangat membutuhkan darah, terpaksa membeli karena berdasarkan pernyataan petugas stok darah di PMI kerap kosong.
Jauhari (46), warga Kelurahan Kelurahan 35 Ilir Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, mengaku pernah menggunakan jasa calo darah. Dia terpaksa membeli darah kepada calo karena darah yang dibutuhkan telah habis.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa pencuri menjual ayam mahal itu murah? Karena hal inilah pencuri biasanya menjual kembali barang curian jauh lebih rendah dari harga sebenarnya.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang mengubah harga barang di penjara? Para peretas yang mendukung Navalny mengakses database narapidana Rusia, melakukan tindakan yang mengubah harga barang di toko penjara dan menyebarkan pesan-pesan yang mendukung tokoh oposisi tersebut.
-
Apa yang dijual di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
Anehnya, darah yang diterima didapatkan calo dari petugas PMI dan harganya pun Rp 700 per kantong. Padahal harga resmi hanya Rp 250 ribu per kantong.
"Waktu mau beli ke petugas katanya tidak ada, tapi pas beli dari calo ternyata dia ambil dari dalam ruangan, harganya lebih dari biasanya," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (22/1).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, aksi calo darah dilakukan secara terang-terangan. Para calo darah ini nongkrong di lokasi itu dan menunggu pihak yang membutuhkan untuk membeli darah yang mereka jual atau darah hasil donor mereka sendiri.
Calo darah ini biasanya berpura-pura membutuhkan darah juga, lalu membantu keluarga pasien, dan menawarkan diri sebagai pendonor. Namun, tawaran itu tidak gratis. Penerima harus merogoh kocek lebih dari harga darah resmi yang dijual di PMI.
Parahnya lagi, ada calo sengaja menjual darah dari pendonor yang menjual darahnya atau membeli dari petugas PMI. Mereka tidak segan-segan keluar masuk ruangan untuk mengambil pesanan warga yang membutuhkan darah setelah bertransaksi di sekitar lokasi.
Ironisnya, petugas PMI tidak berkutik terhadap ulah para calo tersebut. Bahkan jumlah para calo ini semakin banyak dan seolah-olah menguasai ‘pasar darah’ tersebut.
Menurut salah seorang petugas PMI Palembang yang enggan disebutkan namanya, dia pernah berbicara dengan para calo agar tidak menjual darah. Sebab korbannya banyak dari kalangan tidak mampu.
"Jika diberitahu mereka hanya menjawab, ini kerja. Kami juga butuh makan," kata pegawai PMI meniru kata-kata calo.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menjawab isu PMI menjual darah.
Baca SelengkapnyaMomen antrean takjil dari jam 2 siang curi perhatian. Bahkan pedagang tak datang akhirnya pakai calo.
Baca SelengkapnyaDi tengah megahnya venue konser Coldplay, ternyata masih marak ditemukan calo-calo di sepanjang pintu masuk GBK.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaPara calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca Selengkapnya