Calon jemaah umroh di Aceh tidak khawatir akan virus MERS

Merdeka.com - Meskipun di Timur Tengah dan Arab Saudi sedang dilanda mewabah dan sudah terjangkitnya virus MERS, namun tidak menyurutkan warga Aceh yang hendak melakukan Umroh ke tanah suci ke Mekkah.

Sejumlah biro perjalanan Umroh yang ada di Banda Aceh mengaku tidak ada yang membatalkan keberangkatannya pasca adanya isu virus MERS di Negara tersebut.

Tidak adanya yang membatalkan perjalanan untuk Umroh sesuai dengan pengakuan dari Direktur Travel Iskandaria, Banda Aceh, Tengku Haji Yahya. Menurutnya, semua warga Aceh yang telah mendaftar di travel miliknya belum ada yang mengajukan permohonan untuk membatalkan keberangkatan ke Mekkah untuk Umroh.

"Jumlah yang sudah mendaftar untuk berangkat ke Mekkah saat ini sekitar 80 orang tidak ada yang mengundurkan diri," kata Haji Yahya, Kamis (8/5) di Banda Aceh.

Katanya, kondisi di Timur Tengah dan Arab Saudi situasinya biasa saja dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Apa lagi, Yahya mengaku baru empat hari lalu pulang dari Arab Saudi dan menurut pengamatannya masih dalam tahap normal.

Oleh karena itu, Yahya mengimbau kepada seluruh calon jemaah Umroh asal Aceh yang hendak berangkat agar bias mempersiapkan segala hal dalam upaya pencegahan terjangkit virus MERS tersebut.

"Gunakan selalu masker pada saat melakukan ibadah dan bila jumpa orang Arab yang tidak dikenal agar kurangi untuk berinteraksi, ini upaya untuk melakukan pencegahan," jelasnya.

Meskipun diterpa isu terjangkit virus MERS yang sampai saat ini belum didapatkan obat pencegahnya. Jumlah warga Aceh yang hendak berangkat Umroh terus meningkat. "Jadi meskipun diterpa isu virus MERS belum terpengaruh rencana warga untuk umroh," tutupnya. (mdk/hhw)