Calon jemaah umrah mengaku kerap diminta uang tambahan First Travel
Merdeka.com - Ratusan calon jemaah umroh melaporkan pimpinan PT First Anugrah Karya Wisata (First Travel) Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan ke Mapolda Metro Jaya. Mereka melaporkan tindak penipuan yang dilakukan oleh manajemen First Travel.
"Saya daftar tanggal 10 Agustus 2015. Saya mau berangkat 5 orang tapi belum juga (diberangkatkan)," kata salah satu calon jemaah umroh PT First Travel, Subur Nyoto Rahardjo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/8).
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) PT PLN Pusat ini juga mengungkapkan bahwa ia sudah mengeluarkan uang Rp 16,8 juta per orang. Tidak hanya itu, Subur juga kerap dimintai uang Rp 2,5 juta dengan dalih untuk menyewa pesawat tambahan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Apa yang terjadi pada jemaah umrah? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang menjalankan ibadah umrah pertama kali? Ini adalah pengalaman pertama bagi Isa dalam menjalankan ibadah umrah, meskipun dia telah diajak berbagai kali untuk berpergian ke luar negeri sebelumnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
"Total udah bayar Rp 16,8 juta per orang. Jadi ada biaya tambahan Rp 2,5 juta," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Aisya seorang pemilik toko serba ada ini juga menjadi korban penipuan dan pengelapan dari PT First Travel. Aisya sudah mendaftar untuk berangkat umroh sejak tahun 2013 namun hingga kini belum juga diberangkatkan oleh PT First Travel.
"Dijanjikan berangkat Mei 2017 kemudian diundur. Lalu untuk nambah pesawat daftar nambah Rp 1,5 juta. Dijanjikan 6 Juni diundur 9 Juni lalu setop enggak ada pemberangkatan," kata Aisya.
Aisya mulai mencium gelagat penipuan saat hampir empat tahun dia dan 13 orang lainnya yang akan ia bawa tak kunjung diberangkatkan namun PT First Travel masih terus membuat iklan promo umroh di media sosial. Aisya-pun mulai terus menagih keberangkatan dan juga meminta kejelasan uang pendaftaran umrohnya.
"Enggak ngasih penjelasan. Tiba-tiba setop enggak ada pemberangkatan dijanjikan lagi Oktober terus ramai ini (penangkapan pimpinan bos PT First Travel). Uangnya ke mana dia bilang itu rahasia dapur First Travel," ucap Aisya menirukan suara Anniesa Hasibuan.
Sebelumnya, perwakilan calon jemaah Haji PT First Anugrah Karya Wisata (First Travel) melaporkan tindak penipuan yang dilakukan oleh manajemen First Travel. Mereka melaporkan pimpinan PT First Travel Andika Surachman dan Aniesa Hasibuan.
"Jadi 250 jemaah First Travel, korban ya. Yang ingin melaporkan First Travel, terlapornya yaitu Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. Kebetulan saya sendiri juga jamaah, tapi kami tidak pakai lawyer," kata Perwakilan jemaah, Pramana Samsul Ikbar, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/8).
Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri juga menangkap Direktur Utama PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) Andika Surachman dan istrinya Anniesa Desvitasari yang menjabat sebagai salah satu direktur. Keduanya ditangkap di kompleks perkantoran Kementerian Agama Jakarta.
"Penyidik Dit Tipidum Bareskrim Polri telah melakukan penangkapan terhadap saudara Andika Surachman dan saudari Anniesa Desvitasari Hasibuan (suami istri) yang merupakan Dirut dan Direktur PT First Anugerah Karya Wisata (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh), keduanya warga Sentul," kata Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (10/8).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaPutri Dakka dilaporkan atas penipuan ratusan jemaah dan pencemaran nama baik. Pemilik travel juga dilaporkan dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaJaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaWaspadai penipuan terkait tiket pesawat murah. Para pelaku seringkali memanfaatkan akun palsu dan menawarkan diskon besar untuk menjerat korban.
Baca SelengkapnyaSelama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaPungli itu diungkapkan salah satu pengunjung di viral di media sosial.
Baca Selengkapnya