Camat Ciledug Tunggu Pembongkaran Tembok Penghalang Akses Warga
Merdeka.com - Pihak Kecamatan Ciledug sudah mengirimkan surat pembongkaran pagar yang menghalangi akses warga di Jalan Akasia, RT04 /03 Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Mereka memerintahkan pemasang pagar untuk membongkar sendiri tembok dan kawat duri itu.
Camat Ciledug Syarifuddin menegaskan surat pembongkaran pagar itu dilayangkakan kepada pihak Asrul Burhan alias Ruli. "(Surat) sudah kemarin," kata dia, Se;asa (16/3).
Dengan telah dilayangkan surat pembongkaran itu, Syarifuddin berharap pihak yang membangun tembok melakukan pembongkaran mandiri. Jika tidak, Pemkot Tangerang yang akan melakukannya.
-
Apa yang ditemukan Bupati Rudy Gunawan? Dalam peninjauan yang sudah dilakukan sejak sehari sebelumnya itu bupati mendapati sejumlah pengerjaan yang tidak sesuai dengan SOP.
-
Dimana Heru Budi sampaikan pesan untuk camat dan lurah? “Foto sudah diatur, tidak boleh tanda-tanda mirip atau sama. Itu juga ada survei lho. Pak Lurah paling jauh itu dipantau juga. Malah kita netral kan enak. Datang, duduk, ya kerja bantu warga bereskan program-program kerja,“ kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Siapa yang melaksanakan ruwatan? Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
-
Siapa yang menyerahkan sertifikat tanah di Tegal? Bertempat di Gedung Olahraga Indoor Tri Sanja, Raja Juli menyerahkan 500 sertifikat tanah yang terdiri dari 495 sertifikat tanah rakyat dan 5 sertifikat wakaf.
-
Bagaimana Rusli mendapat sertifikat tanahnya? 'Prosesnya sebulanan yang lalu, cepat ini (prosesnya), sekarang sudah jadi,' ucapnya.
-
Apa yang Rusli rencanakan dengan sertifikat tanahnya? Ketika ditanya mengenai akan dimanfaatkan untuk apa sertipikat yang diterimanya, Rusli menceritakan rencananya memanfaatkan sertifikat sebagai penambahan modal melaut.
"Hari ini batas akhir pembongkaran tembok. Kita tunggu, atau besok kita eksekusi," jelas dia.
Sementara itu, keluarga Hadiyanti, warga yang rumahnya terblokir pagar itu bersyukur atas upaya Pemkot Tangerang yang akan membongkar tembok itu.
"Alhamdulillah, terima kasih atas upaya pemerintah," kata ahli waris keluarga Almarhum Munir, Acep dikonfirmasi, Selasa (16/3).
Dia mengaku sampai saat ini tembok beton selebar 2 meter dengan panjang sekira 200 meter dan kawat berduri masih berdiri kokoh dan menghalangi akses mereka. "Belum, informasinya besok. Dan kami menunggu hasil dari Pemkot untuk melakukan pembongkaran," jelas dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaNiat naik bus untuk menghindari macet, ternyata justru bus yang memenuhi jalanan Ciledug.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor beralasan, Restoran Asep Stroberi memiliki alas hak yang jelas karena berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar
Baca SelengkapnyaSeorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeluruh PNS diminta bersikap netral menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya