Candaan Siswa Berujung Penganiayaan, Satu Siswa di Ngada NTT Tewas
Merdeka.com - Candaan sejumlah siswa SMKN Bangun Mandiri Soa, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung petaka. Seorang siswa dianiaya rekannya hingga meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi di tempat praktek kandang ayam sekolah SMKN Bangun Mandiri Soa Kabupaten Ngada, sekitar pukul 06.30 Wita, Minggu (10/10).
Korban adalah siswa bernama Natalis Molo Gare (16), asal Desa Libunio, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Dia meninggal setelah dianiaya dengan cara dipukul berulang kali di bagian belakang kepala oleh rekannya berinisial YKM (17), warga Desa Ngbheo, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
Bermula dari candaan yang dilakukan Emilianus Wale Meo (17). Saat itu Emilianus sedang tidur bersama dengan teman - temannya di kamar tidur tempat praktek kandang ayam sekolah. Sekitar pukul 06.30 Wita, Natalis datang dan hendak membangunkan teman-temannya. Termasuk YKM.
Korban membangunkan rekan-rekannya karena sudah pagi. Sambil berbincang dengan korban, Emilianus melihat pelaku masih tidur. Kemudian Emilianus mengambil garam yodium dan mengoleskan pada bibir YKM.
YKM kaget dan terbangun dari tidurnya. Saat itu, korban yakni Natalis Molo Gare duduk di samping pelaku. Sementara Emilianus langsung berlari keluar dan pulang ke rumahnya.
Siswa lain Vinsensius Robe Loza (20) melihat YKM memukul korban dengan menggunakan kepalan tangan mengenai kepala bagian belakang. Pelaku memukul korban secara berulangkali. Vinsensius melihat korban langsung terkapar di atas tempat tidur.
Mendapati itu, kepala sekolah bersama dengan murid lainnya mengantarakan korban ke Puskesmas Waepana Soa. Namun nyawa Natalis Molo Gare tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga korban sudah membawa korban ke rumah duka di Desa Libunio. Keluarga korban pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke polsek Soa, untuk diproses sesuai hukum yang berlaku
"Benar telah terjadi kasus penganiayan yang mengakibatkan orang meninggal dunia pada Minggu pagi sekitar pukul 06.30 wita di dalam tempat praktek kandang ayam sekolah SMKN Bangun Mandiri, Desa Libunio, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada," kata Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Ray Artika, Minggu (10/10).
Setelah menerima laporan, Polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi dan mengamankan pelaku untuk proses hukum lebih lanjut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca Selengkapnya