Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Candi Lor bukti kemenangan Mataram Hindu atas kerajaan Melayu

Candi Lor bukti kemenangan Mataram Hindu atas kerajaan Melayu Candi Lor. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Era Mataram Hindu, orang lebih mengenal di Jawa Tengah (Magelang dan sekitarnya) sekitar abad ke-8 masehi. Namun orang tak banyak tahu jika diakhir Mataram Hindu, yakni zaman Mpu Sindok kerajaan pindah ke Jawa Timur tepatnya di Nganjuk Jawa Timur akibat adanya Pralaya (bencana).

Bukti itu hingga sekarang masih bisa kita lihat. Meski rusak berat namun masih bisa dibuktikan keberadaannya yakni berupa bangunan candi yang lebih dikenal dengan Candi Lor.

Secara geografis Candi Lor terletak di Desa Candirejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, atau kira-kira 3–4 kilometer arah selatan dari pusat Kota Nganjuk.

Berdasarkan bukti tertulis yang ditemukan di kompleks candi ini, dapat diketahui bahwa Candi Lor didirikan oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M, sebagai tugu peringatan kemenangan Sindok atas musuhnya dari Melayu (Jambi).

Jika Anda ke Kota Nganjuk dari arah Kediri melewati jalan tembus arah Guyangan, maka Anda akan melihat Candi Lor. Meski telah rusak namun kesan mistisnya masih sangat terlihat. Terletak di pinggir jalan menghadap ke barat wujudnya sudah tidak berbentuk lagi alias sudah sangat rusak.

Hal ini disebabkan usia bangunan yang memang sudah sangat tua yakni 10 abad lebih. Apalagi bahan bangunan yang terbuat dari batu merah dan tumbuhnya pohon kepuh di badan candi yang akar-akarnya mencengkram dan menghujam ke segala arah di badan candi sebelah selatan.

Peneliti Belanda Hoepermans menyebut pohon kepuh yang tumbuh dan mencengkram pohon sejak tahun 1866. Secara geografis, Candi Lor berdiri di atas tanah seluas 42x39,40M= 1654 M2. Luas soubasemennya atau alasnya 12,40x11,50 M= 142,60 M dan tinggi candi ±9,30 M.

Peneliti Belanda, N.J Krom berpendapat, bahwa Candi Lor itu awalnya bertingkat, dan bersifat Siwais. Di dalam candi ini terdapat beberapa area, di antaranya Ganesa dan Nandi.

Meski keadaannya sudah rusak, jika Anda naik ke atas candi, dapatlah diperkirakan bahwa candi ini dahulunya mempunyai ruang dalam yang berbentuk segi empat. Hal ini terlihat adanya sudut siku-siku yang masih tampak di sudut timur laut ruang dalam candi ini.

Sekarang ini, di sebelah barat candi terdapat dua buah area yang semuanya tanpa kepala, yang satu diperkirakan area Ganesa, dan yang lain Siwa Mahadewa.

Di sebelah barat area terdapat Lingga dan Yoni, yang keadaannya telah rusak. Di sebelah baratnya lagi terdapat dua buah makam yang oleh penduduk diyakini sebagai makam Yang Kerta dan Yang Kerti, abdi kinasih Mpu Sindok.

Jika benar bahwa benda-benda tersebut asli dari Candi Lor, maka dapat disimpulkan bahwa candi Lor bersifat Siwa. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Destinasi Wisata Candi Paling Eksotis di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan Liburan Bareng Keluarga
10 Destinasi Wisata Candi Paling Eksotis di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan Liburan Bareng Keluarga

Simak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur

Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu

Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Eksotisme Candi Ngetos Saksi Peradaban Majapahit di Nganjuk, Tempat Ibadah yang Dikelilingi Sawah dan Air Terjun
Eksotisme Candi Ngetos Saksi Peradaban Majapahit di Nganjuk, Tempat Ibadah yang Dikelilingi Sawah dan Air Terjun

Candi yang diduga makam Raja Hayam Wuruk ini masih difungsikan masyarakat sebagai objek wisata dan tempat ibadah hingga kini

Baca Selengkapnya
Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman
Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman

Candi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Candi Boyolangu Tulungagung, Tempat Keramat Favorit Para Pejabat Tinggi Majapahit
Mengunjungi Candi Boyolangu Tulungagung, Tempat Keramat Favorit Para Pejabat Tinggi Majapahit

Para pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan
5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan

Kabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kisah Candi Bojongemas di Bandung, Tersisa Bongkahan dan Kini Terlupakan
Kisah Candi Bojongemas di Bandung, Tersisa Bongkahan dan Kini Terlupakan

Konon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.

Baca Selengkapnya
Menguak Sosok Haji Wura-Wari, Biang Kekacauan di Pulau Jawa Era Mataram Hindu
Menguak Sosok Haji Wura-Wari, Biang Kekacauan di Pulau Jawa Era Mataram Hindu

Sebuah situs bersejarah ditemukan di Desa Ngloram, Blora. Diduga kuat keberadaan situs itu terkait dengan sosok Haji Wura-Wari.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Gapura di Sidoarjo Ini Konon Pintu Suci Menuju Kerajaan Majapahit, Ini Potretnya
Gapura di Sidoarjo Ini Konon Pintu Suci Menuju Kerajaan Majapahit, Ini Potretnya

Berusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang

Baca Selengkapnya