Cara-cara gila Komjen Budi Waseso binasakan bandar narkoba
Merdeka.com - Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyatakan siap berperang melawan para gembong bandar dan pengedar narkoba. Janji Budi untuk memberantas narkoba ini dikarenakan semakin geram dengan aksi para pengedar narkoba yang telah mengakibatkan sekitar 4,2-4,5 juta orang direhabilitasi karena ketergantungan narkoba.
Selain hukuman mati bagi pengedar dan bandar, sejumlah wacana hukuman dilontarkan Budi Waseso. Sejumlah wacana yang akan dilakukan Budi Waseso untuk memberantas bandar dan pengedar itu merupakan sebuah jawaban atas wasiat Presiden Joko Widodo yang menyatakan perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah.
Ide-ide yang dilontarkan untuk memberantas para mafia ini tidak jarang membuat orang terheran-heran bahkan ada pula yang menganggap tidak masuk akal. Mulai dari rencana Budi untuk menenggelamkan kapal para mafia yang akan memasok barang haram itu ke Indonesia sampai akan menyuruh para mafia ini memakan narkoba yang mereka edarkan.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
Dari sejumlah ide yang terbilang 'gila' dan sadis yang mantan Kabareskrim ini nyatakan, merdeka.com mencoba mencatatnya, berikut ulasannya:
Cara Budi Waseso berantas narkoba lewat laut, tenggelamkan orangnya
Jalur laut kerap digunakan sebagai jalur perdagangan narkoba lintas negara. Dia mengaku sudah memetakan asal negara pemasok narkoba, negara transit dan negara tujuan pemasaran narkoba.Budi Waseso menebar ancaman bagi siapapun yang berai menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. "Kapal-kapal yang mau menyelundupkan narkoba ke Indonesia, kita sikat," ujar Budi Waseso dalam acara Sarasehan Advokasi P4GN, di Jakarta, Selasa (13/10).Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri ini mengaku sudah punya cara meningkatkan pencegahan peredaran narkoba yang diselundupkan melalui jalur laut. Budi Waseso sudah menginstruksikan anak buahnya untuk siap perang di laut.Jika ada kapal yang diindikasikan membawa narkoba dan sudah masuk ke wilayah hukum perairan Indonesia, petugas BNN akan langsung menindak."Target saya, (kapal) harus bisa ditenggelamkan di laut, dan orang-orangnya juga (ditenggelamkan)," katanya.
Budi Waseso minta pasukan khusus BNN tembak gembong narkoba
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, lembaganya sedang menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika di tanah air. Hingga saat ini, pasukan tersebut sedang dilatih secara khusus dan rahasia."Kita latihan secara khusus, tempat khusus, ada berbagai keahlian pada pasukan itu, hingga saat ini hanya saya, Presiden Joko Widodo dan pelatihnya yang mengetahui mereka berada," kata Waseso di Jakarta, Selasa (13/10).Mantan Kabareskrim ini menegaskan jika ditemukan pelaku narkoba berani melawan tak segan-segan pasukan khusus memberikan timah panas. Hal ini menurutnya sebagai peringatan dan efek jera pelaku narkotika untuk tak melawan dan mengulangi perbuatannya."Saya sampaikan kepada pasukan bahwa negara kasih senjata dan amunisi untuk menegakkan hukum. Apabila pelaku melawan maka akan dijawab dengan proyektil panas sebagai peringatan. Makanya, jangan macam-macam," pungkasnya.
Buat pasukan siluman
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyatakan sedang membentuk pasukan khusus untuk memberantas narkoba di tempat hiburan malam di kota-kota besar di Indonesia."Pasukan ini tidak mudah dipengaruhi apa-apa, pasukan ini bisa dihentikan kalau ditembak," kata Budi Waseso di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10)."Cara kerjanya mirip siluman atau operasinya silent (diam-diam). Nanti kalian akan lihat sendiri pasukan ini," kata dia.Sepintas pasukan siluman ini mengingatkan orang pada pasukan elite Batalho de Operaes Policiais Especiais alias BOPE.
Budi usul lokasi rehab di pulau terpencil: Kalau kabur dimakan hiu
Badan Narkotika Nasional menunggu keputusan Kementerian Hukum dan HAM yang ingin membangun tempat rehabilitasi untuk pecandu narkoba. Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengaku setuju di mana pun tempat rehabilitasi dibangun di pulau terpencil di Indonesia."Terserah nanti dari Menkumham. Kalau mau di daerah Papua boleh, mau di mana boleh," kata Budi Waseso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).Lebih jauh, jika diberikan pilihan untuk menentukan tempat rehabilitasi tersebut, maka ia akan merekomendasikan pulau paling terluar di Indonesia. Agar pecandu yang direhabilitasi lolos akan takut oleh binatang buas."Jadi kalau pulau terluar itu, jauh dari mana-mana. Kalau dia berenang pasti habis dia dimakan ikan hiu. Kalau sudah normal, kita kembalikan lagi ke masyarakat," tukas dia.
Budi Waseso paksa mafia narkoba makan narkobanya sendiri
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso disebut-sebut sedang menyiapkan cara khusus menghukum pengedar narkoba. Cara ini sekaligus menghancurkan barang bukti hasil penangkapan.Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi menuturkan, hukuman yang dimaksud adalah memaksa pengedar memakan narkoba hasil kejahatannya sendiri. Tak peduli berapa banyak barang yang diedarkannya."Jadi si bandar itu memakan barang tersebut sampai habis," kata Slamet saat menghadiri pemusnahan sabu di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (4/11)."Misalnya barang itu totalnya sampai berkilo-kilo disuruh hancurin dengan dimakan. Mesin penghancurnya ada di dalam tubuh dia," tambahnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRestorative justice hanya berlaku pada kasus pengguna narkotika.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, upaya tersebut tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo geram dengan para pelaku tindak pidana narkoba yang bolak-balik masuk penjara dan tidak pernah ada kapoknya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaPara pelaku akan mendapatkan hukuman maksimal dengan penempatan tahanan di Lapas Super Maximum Security.
Baca SelengkapnyaPara hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca Selengkapnya