Cara Emon perdaya bocah, iming-imingi ilmu terbang & lari cepat
Merdeka.com - Andri Sobarna alias Emon (24) ternyata memiliki jurus jitu merayu bocah untuk memenuhi hasrat seksualnya. Tak hanya iming-iming uang, para bocah ditaklukan dengan janji diajarkan sejumlah ilmu.
Kepada para bocah, Emon mengaku mempunyai ilmu bisa terbang dan lari cepat. Dagelan itu rupanya mampu menakut-nakuti anak agar mau melayani nafsu seks menyimpangnya tersebut.
Tak hanya itu, selama ini Emon juga memberikan uang dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Bahkan jika tidak punya uang untuk merayu Emon membujuknya dengan dengan kata-kata yang baik sehingga calon korbannya mau menuruti nafsu bejatnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa korban merasa terpaksa ikut Hasyim? Karena jabatan yang dimiliki oleh Teradu sebagai Ketua KPU sedangkan Pengadu merupakan bagian dari jajaran Penyelenggara Pemilu yang merupakan bawahan atau 'anak buah' dari Teradu, Pengadu akhirnya merasa segan untuk menolak permintaan dari Teradu. Sehingga akhirnya Pengadu merasa terpaksa untuk beberapa kali pergi bersama Teradu.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Pernah juga bertindak kasar seperti memukul karena calon korbannya menolak," kata Emon seperti dilansir dari Antara, Kamis (8/5).
Emon mengaku tidak punya target jumlah anak untuk dijadikan korban. Dia juga membantah punya ilmu hitam untuk memperdaya para bocah.
"Saya hanya melakukannya jika sudah tidak bisa menahan hawa nafsu dan dengan cara apapun saya harus mendapatkan seorang anak," tambahnya.
Sementara salah seorang anak yang mengaku pernah menjadi korban Emon yakni RZ (9) mengatakan, dirinya mau diajak Emon karena akan diajarkan lari cepat. Ini membuatnya tertarik sehingga mau melayani kelainan seks tersangka.
Tetapi, lanjutnya, janji diberikan Emon baik akan diberikan ilmu lari cepat maupun uang hanya omong kosong.
"Emon janji akan memberikan saya ilmu bisa lari cepat, awalnya saya menolak dan teman-teman saya yang menjadi korbannya waktu itu, Emon melakukannya di bekas kolam pemandian air panas Santa di Kecamatan Citamiang," kata bocah itu.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat, Irjen M Iriawan mengatakan hasil pemeriksaan dan penyelidikan dari 113 anak yang menjadi korban kekerasan seksual AS alias Emon, 18 anak disodomi. Sedangkan sisanya dilecehkan seperti diraba-raba oleh Emon. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku beraksi dengan mendatangi korban yang sedang berhenti di sisi jalan untuk menanyakan alamat sebuah perusahaan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini dialami korban ketika pergi ke Pasar Reni Jaya untuk belanja pada Rabu (18/12) sekira pukul 07.00 WIB.
Baca SelengkapnyaNegosiasi berjalan alot hingga dua jam lamanya karena pelaku enggan melepaskan korban. Sementara bocah itu ketakutan bukan main dan hanya bisa menangis.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaDi saat teman sepermainannya menjawab bakal jadi abdi negara, dia justru memberi jawaban yang tak terduga sekaligus menggelitik.
Baca Selengkapnya