Cara kilat Jokowi dan JK tuntaskan kasus Ahok
Merdeka.com - Kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non aktif Basuki T Purnama membuat gabungan organisasi masyarakat (Ormas) Islam turun ke jalan 4 November lalu. Massa menuntut agar perkara tersebut segera dituntaskan.
Bareskrim Polri pun bergerak cepat termasuk memeriksa Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan Ahok. Terlebih Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menegaskan kasus selesai dalam waktu dua minggu.
"Kesimpulannya dalam hal soal saudara Ahok, kita akan tegakkan pelaksanaan hukum tegas dan cepat. Kapolri janji selesai 2 minggu. Sehingga semua sesuai aturan dengan tegas. Itu saja," kata JK, 4 November lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Ahok sudah dua kali diperiksa penyidik. Polisi menegaskan pemeriksaan Ahok kemarin adalah yang terakhir. Pemeriksaan pertama dilakukan 24 Oktober lalu. Agar kasus ini terang benderang Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan gelar perkara secara terbuka.
"Presiden memerintahkan agar gelar perkara dibuka saja kepada media, buka saja kepada publik," kata Tito.
Jokowi mengatakan gelar perkara dilakukan terbuka untuk menghindari adanya syak prasangka buruk. "Saya kemarin minta untuk dibuka biar tidak ada syak wasangka," tegas Jokowi.
Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri, Kombes Rikwanto mengatakan gelar perkasa kasus Ahok akan digelar pekan depan. Ahok sudah tidak akan diperiksa lagi sebagai saksi.
"Berkaitan dengan gelar perkara rencananya minggu depan. Jadi penyidik sudah periksa saksi-saksi dari Pulau Seribu, saksi ahli dan lain-lain," katanya.
Dia mengakui gelar perkara terbuka baru kali ini dilakukan. Polisi tengah menyiapkan berbagai hal agar gelar perkara berjalan lancar. "Tempatnya seperti apa, undangannya, bagaimana liputannya, ini sedang kita godok dengan tim yang dibentuk supaya minggu depan bisa dilaksanakan dengan baik," ungkapnya.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menambahkan, gelar perkara terbuka agar publik bisa memberi penilaian terhadap kasus tersebut. Selain itu, publiknya juga paham mekanisme dari gelar perkara kasus tersebut.
Dikatakan jenderal bintang dua ini, alasan lain Polri ingin melakukan gelar perkara secara terbuka yakni agar publik bisa memberi keputusan sendiri atas kasus tersebut. Dia juga berharap, masyarakat bisa mengawal penyelidikan kasus penistaan agama itu sendiri.
"Tidak ingin ada sesuatu yang katakanlah nantinya menjadi hal yang dicurigai. Kita ingin menepis, mengurangi atau mengeliminir kecurigaan-kecurigaan yang tidak fair dalam penyidikan ini," tandasnya.
"Jadi semua didasarkan pada keterangan para ahli yang kami berkeyakinan bahwa para ahli mempunyai dasar pengetahuan yang mumpuni dan juga argumentasi yang dapat kita lihat nanti untuk dapat merumuskan berkaitan dengan status hukum saudara Ahok," pungkas Boy. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, massa dari kelompok lain terpantau menggelar aksi di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaKejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mereka menuntut MK bersikap adil dan menggunakan hati nurani saat memutuskan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca Selengkapnya