Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara kilat Jokowi dan JK tuntaskan kasus Ahok

Cara kilat Jokowi dan JK tuntaskan kasus Ahok Basuki T Purnama. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non aktif Basuki T Purnama membuat gabungan organisasi masyarakat (Ormas) Islam turun ke jalan 4 November lalu. Massa menuntut agar perkara tersebut segera dituntaskan.

Bareskrim Polri pun bergerak cepat termasuk memeriksa Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan Ahok. Terlebih Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menegaskan kasus selesai dalam waktu dua minggu.

"Kesimpulannya dalam hal soal saudara Ahok, kita akan tegakkan pelaksanaan hukum tegas dan cepat. Kapolri janji selesai 2 minggu. Sehingga semua sesuai aturan dengan tegas. Itu saja," kata JK, 4 November lalu.

Ahok sudah dua kali diperiksa penyidik. Polisi menegaskan pemeriksaan Ahok kemarin adalah yang terakhir. Pemeriksaan pertama dilakukan 24 Oktober lalu. Agar kasus ini terang benderang Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan gelar perkara secara terbuka.

"Presiden memerintahkan agar gelar perkara dibuka saja kepada media, buka saja kepada publik," kata Tito.

Jokowi mengatakan gelar perkara dilakukan terbuka untuk menghindari adanya syak prasangka buruk. "Saya kemarin minta untuk dibuka biar tidak ada syak wasangka," tegas Jokowi.

Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri, Kombes Rikwanto mengatakan gelar perkasa kasus Ahok akan digelar pekan depan. Ahok sudah tidak akan diperiksa lagi sebagai saksi.

"Berkaitan dengan gelar perkara rencananya minggu depan. Jadi penyidik sudah periksa saksi-saksi dari Pulau Seribu, saksi ahli dan lain-lain," katanya.

Dia mengakui gelar perkara terbuka baru kali ini dilakukan. Polisi tengah menyiapkan berbagai hal agar gelar perkara berjalan lancar. "Tempatnya seperti apa, undangannya, bagaimana liputannya, ini sedang kita godok dengan tim yang dibentuk supaya minggu depan bisa dilaksanakan dengan baik," ungkapnya.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menambahkan, gelar perkara terbuka agar publik bisa memberi penilaian terhadap kasus tersebut. Selain itu, publiknya juga paham mekanisme dari gelar perkara kasus tersebut.

Dikatakan jenderal bintang dua ini, alasan lain Polri ingin melakukan gelar perkara secara terbuka yakni agar publik bisa memberi keputusan sendiri atas kasus tersebut. Dia juga berharap, masyarakat bisa mengawal penyelidikan kasus penistaan agama itu sendiri.

"Tidak ingin ada sesuatu yang katakanlah nantinya menjadi hal yang dicurigai. Kita ingin menepis, mengurangi atau mengeliminir kecurigaan-kecurigaan yang tidak fair dalam penyidikan ini," tandasnya.

"Jadi semua didasarkan pada keterangan para ahli yang kami berkeyakinan bahwa para ahli mempunyai dasar pengetahuan yang mumpuni dan juga argumentasi yang dapat kita lihat nanti untuk dapat merumuskan berkaitan dengan status hukum saudara Ahok," pungkas Boy. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Demo di Patung Kuda, Massa Kubu 01 dan 03 Panas-Panasan Bersujud di Tengah Sidang Sengketa Pilpres 2024
FOTO: Demo di Patung Kuda, Massa Kubu 01 dan 03 Panas-Panasan Bersujud di Tengah Sidang Sengketa Pilpres 2024

Kubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).

Baca Selengkapnya
Jalan Medan Merdeka Barat ke Arah Istana Negara Ditutup Sementara Imbas Reuni 411
Jalan Medan Merdeka Barat ke Arah Istana Negara Ditutup Sementara Imbas Reuni 411

Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.

Baca Selengkapnya
Massa Pendukung AMIN Demo, Minta MK Putus Perkara Pilpres dengan Adil
Massa Pendukung AMIN Demo, Minta MK Putus Perkara Pilpres dengan Adil

Berdasarkan pantauan, massa dari kelompok lain terpantau menggelar aksi di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G

Kejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).

Baca Selengkapnya
Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya
Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya

Puluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Aksi Jogja Memanggil Kembali Desak Jokowi Turun
Aksi Jogja Memanggil Kembali Desak Jokowi Turun

Dalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Pengunjuk Rasa Tuntut MK Adil Putuskan Sengketa Pilpres Gelar Salat Jumat di Patung Kuda
FOTO: Momen Pengunjuk Rasa Tuntut MK Adil Putuskan Sengketa Pilpres Gelar Salat Jumat di Patung Kuda

Dalam aksinya, mereka menuntut MK bersikap adil dan menggunakan hati nurani saat memutuskan sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ikut Demo Kawal Putusan MK, Sutradara Joko Anwar: Selama Ini Kita Diam, Sudah Muak Rakyat
Ikut Demo Kawal Putusan MK, Sutradara Joko Anwar: Selama Ini Kita Diam, Sudah Muak Rakyat

Setelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Jokowi Dimakzulkan, Pengunjuk Rasa Tolak Pemilu Curang Bakar Ban di Gedung DPR
FOTO: Tuntut Jokowi Dimakzulkan, Pengunjuk Rasa Tolak Pemilu Curang Bakar Ban di Gedung DPR

Massa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.

Baca Selengkapnya
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'

Tempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Alihkan Arus Lalin Sekitar Patung Kuda, Buntut Demo Soal Pulau Rempang Siang Nanti
Polisi Bakal Alihkan Arus Lalin Sekitar Patung Kuda, Buntut Demo Soal Pulau Rempang Siang Nanti

Adapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.

Baca Selengkapnya