Cara Lindungi Kesehatan Anak Terlanjur Minum Obat Mengandung Etilen Glikol
Merdeka.com - Sebanyak 324 anak di Indonesia terkena gangguan ginjal akut progresif atipikal. Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab terbesar kasus adalah adanya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada 69 obat sirop yang dikonsumsi anak.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama menduga, ada lebih dari 324 anak sudah mengonsumsi obat sirop mengandung EG dan DEG. Sebab, obat tersebut sudah tersebar di seluruh Indonesia.
“Anak-anak sudah meminum obat yang mengandung cemaran melebihi batas aman, tentu ada potensi dampak bahayanya, dan tidak bisa kita diamkan begitu saja nasib mereka,” kata Tjandra melalui pesan elektronik, Rabu (9/11).
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Kenapa anak bahaya minum obat dewasa? Anak-anak memiliki sistem pencernaan, metabolisme, dan fungsi hati yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka mungkin tidak dapat memetabolisme obat dengan efisiensi yang sama seperti orang dewasa.
-
Bagaimana mengatasi anak keracunan? Cara mengatasi keracunan pada anak yang pertama adalah minum lebih banyak cairan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feses. Anda bisa memberikan anak minum sedikit tapi sering setiap 15 menit. Hal ini akan membantu anak agar tidak mengalami dehidrasi yang parah.
-
Apa gejala keracunan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
-
Kenapa anak mudah keracunan? Anak-anak memiliki sistem pencernaan dan kekebalan yang masih dalam tahap berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap keracunan makanan.
-
Gimana cegah gagal ginjal pada anak? Mencegah gagal ginjal pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perhatian terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini mendesak pemerintah segera menelusuri anak-anak yang sudah mengonsumsi obat sirop mengandung EG dan DEG. Setelah menemukan, pemerintah harus mengecek dampak negatif obat tersebut terhadap kesehatan anak.
“Sebaiknya memang semua anak-anak peminum 69 obat ini dicari satu per satu, diidentifikasi dan diperiksa kesehatannya,” ujarnya.
Tjandra mengakui, mencari anak yang sudah mengonsumsi obat sirop tercemar EG dan DEG tidak mudah. Namun, pemerintah bisa menelusuri lewat sebaran 56 obat sirop dengan kandungan EG dan DEG.
Dia menegaskan, mengidentifikasi anak yang sudah mengonsumsi obat sirop mengandung EG dan DEG sangat penting. Agar pemerintah mengetahui lebih dini dampak negatif, baik jangka pendek maupun panjang.
“Yang paling baik sekarang ini adalah kalau pada semua anak yang mengonsumsi obat yang melebihi ambang batas ini kemudian semua difasilitasi untuk dapat diperiksa kesehatannya, demi kesehatan anak-anak bangsa kita,” ucapnya.
Analisis Mendalam
Mantan Kepala Balitbangkes Kemenkes ini mendorong pemerintah melakukan analisis mendalam kondisi kesehatan anak yang sudah mengonsumsi obat sirop mengandung ED dan DEG. Terutama bagi anak yang tidak jatuh sakit meskipun sudah minum obat tersebut. Hasil analisa itu perlu diumumkan kepada publik.
“Harus dapat dijelaskan kenapa banyak (atau mungkin lebih banyak) anak-anak yang minum obat yang sama tetapi tidak sakit, apakah memang karena faktor daya tahan anak yang berbeda atau jangan-jangan ada faktor penyebab lain yang perlu di cari mendalam,” ujarnya.
Tjandra mengatakan, penelusuran dan analisis mendalam merupakan langkah untuk melindungi kesehatan anak yang sudah mengonsumsi obat sirop tercemar ED dan EDG. Dia berharap, analisis mendalam juga bisa menjawab penyebab hampir 200 anak Indonesia meninggal dunia karena gagal ginjal akut.
“Semoga semua anak-anak Indonesia yang sudah terlanjur meminum 69 obat yang tercemar itu dapat dilindungi oleh bangsa,” harapnya.
Cara Orang Tua
Bagi orang tua dengan anak yang terlanjur mengonsumsi obat sirop mengandung ED dan EDG, Tjandra menyarankan untuk tidak panik. Namun orang tua harus tetap membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk menecek dampak negatifnya.
“Supaya yakin bahwa anaknya sehat atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, fasilitas kesehatan harus menyambut baik dan memberikan kemudahan kepada pasien dan orang tuanya untuk melakukan pemeriksaan.
“Sebaiknya para orang tua diberi kemudahan untuk memeriksakan anaknya ke faskes,” kata Tjandra.
Data Kementerian Kesehatan 6 November 2022, ada 324 anak mengalami gangguan ginjal akut. Sebanyak 195 orang di antaranya meninggal dunia, 27 dalam perawatan, dan 102 pasien sembuh. Mayoritas pasien berada dalam rentang usia 0 sampai 5 tahun.
BPOM Cabut Izin Edar 69 Obat Sirop
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut izin edar 69 obat sirop milik tiga perusahaan farmasi. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma.
Pencabutan izin edar obat sirop ini setelah BPOM menemukan ketiga perusahaan tersebut menggunakan bahan baku pelarut Propilen Glikol yang membuat produk jadi mengandung cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas aman.
"Hasil investigasi dan intensifikasi pengawasan BPOM melalui inspeksi, perluasan sampling, pengujian sampel produk sirop obat dan bahan tambahan yang digunakan, serta pemeriksaan lebih lanjut terhadap sarana produksi, disimpulkan bahwa ketiga industri farmasi tersebut telah melakukan pelanggaran di bidang produksi sirop obat," tulis BPOM dalam keterangan resminya dikutip Selasa (8/10).
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaPenjual yang melanggar peraturan akan dicabut izin berjualan di sekolah atau denda.
Baca SelengkapnyaObesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaAnak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaLalu bagaimana dengan meminta anak meminum air putih?
Baca SelengkapnyaPenting bagi orangtua untuk membatasi dan mengatur konsumsi gula anak dengan tepat. Simak caranya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaObat-obatan tersebut dikonsumsi cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.
Baca SelengkapnyaKebiasaan jajan sembarangan dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, mulai dari keracunan makanan hingga obesitas.
Baca Selengkapnya