Cara lucu kerjai telepon penipu 'hadiah Rp 10 juta dari Telkomsel'
Merdeka.com - Meski sering diberitakan, namun modus penipuan berkedok mendapat hadiah Telkomsel masih saja terjadi. Beruntung, korban tidak tertipu dan malah mengerjai pelaku.
Kejadian bermula saat, Narno, pegawai swasta di bilangan Tebet Jakarta Selatan mendapat telepon dari nomor yang tidak dia kenal. Setelah diangkat, di ujung telepon terdengar nada suara pria yang mengaku petugas dari Telkomsel pusat.
"Nomornya 082178226558. Cowok yang nelepon katanya saya menang undian Telkomsel sebesar Rp 10 juta dan akan segera dikirim ke rekening saya," ujar Narno kepada merdeka.com, Rabu (11/3).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Apa hadiah yang ditawarkan dalam modus penipuan ini? Beredar informasi terkait pemberian hadiah atau giveaway berupa mobil untuk 10 warga Timor Leste terpilih yang mengatasnamakan artis Indonesia, Baim Wong.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
Di ujung telepon kata Narno, pria yang menelepon menanyakan apakah nomornya belakangnya 601. Jika benar Narno dijanjikan uang hadiah tersebut.
"Masak dia nelepon terus nanya, nomor anda belakang 601 bukan? Kan jelas banget penipuannya," ujarnya pria beranak satu ini.
Namun karena ingin mengerjai, Narno akhir meladeni percakapan telepon tersebut. Oleh si pelaku Narno diminta untuk menuju ATM terdekat untuk mengecek bahwa hadiah Rp 10 juta yang dijanjikannya akan segera dikirim.
Narno pun menyanggupi permintaan penelepon untuk menuju ATM terdekat. Dia lalu berpura-pura menghidupkan mesin motornya seolah-olah pergi ke ATM. Si penelepon memang meminta agar telepon tidak dimatikan.
"Tujuannya memang pengen ngerjain. Biar pulsanya habis," ujar Narno.
Setelah beberapa menit memanaskan mesin motor, Narno lalu mematikannya dan mengaku sudah di lokasi ATM. Narno lalu kembali menyapa pelaku bahwa dirinya sudah di ATM tetapi sedang antre.
"Dia sempat sewot, kalau masih antre gak usah halo.. halo kalo sudah di dalam ATM saja," ujar Narno menirukan perkataan pelaku.
Setelah beberapa saat, Narno lalu mengaku sudah berada di dalam mesin ATM. Padahal saat itu dia berada di dalam toilet kantor. Beberapa temannya yang mengetahui hal itu hanya bisa menahan ketawa. Itu dilakukan supaya penelepon percaya bahwa dirinya sudah di dalam ruangan.
"Terus dia minta masukkan kartu ATM dan lihat saldonya. Saya gedein aja, saya bilang Rp 270 juta," cerita Narno.
Si pelaku lalu mengarahkannya untuk ke transaksi lain. Pelaku memintanya mentransfer uang ke rekening yang diminta. Tetapi pelaku rupanya tidak pernah bertransaksi dengan BCA.
"Kalau di BCA itu kan kode Bank, lalu jumlah uang yang ditranfer baru nomor tujuan rekening, tapi mereka ngotot, saya salah. Kata mereka harusnya nomor rekening dulu. Saya iyain aja," ujarnya.
Setelah itu Narno mengaku jika transaksi gagal. Dia pun minta ketemuan saja dengan penelepon. Tapi si penelepon tidak mau dan meminta untuk mengulang transfer uang.
"Terus saya bilang, ketemuan saja, anda minta berapa nanti saya kasih cash, dari pada nipu. Tapi mereka malah marah-marah. Ngatain-ngatain saya. Saya jawab, saya tahu situ penipu makanya saya tipu balik. Rugi pulsakan? terus mereka matiin telepon," ujarnya.
Merasa menasaran, Narno berusaha menelepon balik dan diangkat oleh pelaku. "Mas jangan hubungi saya lagi, saya mau kerja. Saya jawab situ mau kerja ngerjain orang lagi? Nggak takut dipenjara? langsung dimatiin teleponnya," keluh Narno.
Narno berharap polisi bisa melacak nomor 082178226558 dan menangkap pelaku penipuan itu. Hal ini karena meski pun dirinya tidak menjadi korban, bisa saja orang lain tertipu dan mengirimkan uang kepada pelaku.
"Kalau nggak ditangkap nggak bakal kapok. Saya nggak kena nanti orang lain yang kena," imbuhnya.
Nah jika anda menerima telepon dari nomor 082178226558 dan mengaku mendapat hadiah dari Telkomsel maupun yang lainnya sebaiknya Anda berhati-hati.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca Selengkapnya"Anda menang 300 juta rupiah," ucap seorang dari tim perusahaan.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaBerharap dibantu transfer ke pelaku, sang ibu justru mendapat reaksi tak terduga.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaPolsek Cihideung Tasikmalaya Kota sedang mendalami kasus ini.
Baca SelengkapnyaTindakan jahat namun kreatif terekam dalam sebuah video viral yang beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam laporan yang dilakukan di Polres Tasikmalaya itu, HS mengaku kehilangan uang Rp6,8 juta karena aksi kejahatan yang dialaminya itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaAgen milik Supri ini mengungkap kasus penipuan digital. Berikut cirinya
Baca Selengkapnya