Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Melindungi Anak dari Ancaman Covid-19

Cara Melindungi Anak dari Ancaman Covid-19 Cara Melindungi Anak dari Ancaman Covid-19. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Hampir dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Data Kementerian Kesehatan 16 Februari 2022, 14 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia merupakan anak-anak.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Erna Mulati mengatakan peran orang tua sangat penting di tengah pandemi Covid-19. Orang tua harus menjaga kesehatan anak yang merupakan aset berharga bangsa.

"Merupakan kewajiban kita bersama dan juga pemerintah demi mendapatkan generasi cerdas yang berkualitas. Salah satu pemenuhan hak tumbuh dan berkembang yaitu hak untuk diperhatikan masalah kesehatannya, intervensi kesehatan pada kelompok anak dari balita sampai dengan usia 18 tahun,” katanya dalam diskusi virtual, Rabu (23/2).

Erna menuturkan, orang tua harus melindungi anak dari ancaman Covid-19 melalui vaksinasi. Data terbaru, jumlah anak usia 6 sampai 11 tahun yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebesar 65,6 persen. Sementara yang sudah mendapatkan dosis kedua sebanyak 25,85 persen.

Sedangkan untuk anak usia 12 sampai 17 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat 91,73 persen dan dosis kedua 72,7 persen.

"Berdasarkan data orang yang terinfeksi Covid-19 pada periode 21 Januari 2022 sampai 6 Februari 2022 sekitar 69 persen belum melakukan vaksinasi. Adanya strategi percepatan vaksinasi yang terdiri dari kerja sama dari berbagai lintas kementerian, komunitas, sektor dan juga berbagai pihak yang mempunyai komitmen tinggi dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi," jelasnya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa berdasarkan data internal IDAI, kini sedang terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 Omicron pada anak, terutama di wilayah luar jawa.

"Berdasarkan survei IDAI internal dari 70 kasus di awal Januari hingga 14 Februari sudah naik 350 kali lipat. Ini sudah melewati puncak dari gelombang yang pernah kita capai di Juli 2021. Jadi kalau dari data kasus anak-anak itu sudah lewat dan percepatannya sangat cepat," terangnya.

Pimprim mengimbau para orang tua untuk tidak panik saat anak terinfeksi Covid-19. Namun orang tua tidak boleh menganggap remeh lantaran masih ada risiko masalah kesehatan yang fatal.

Dia mencatat ada beberapa laporan yang diterima dokter anak terkait kasus Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) bisa menyebabkan gagal jantung dan diabetes melitus, juga bisa merusak organ-organ lain. Potensi anak mengalami MIS-C beberapa waktu kemudian setelah Covid-19 berakhir masih bisa terjadi.

"Dengan demikian yang perlu dilakukan upaya mencegah agar anak tidak terpapar dengan covid varian apa pun. Jadi hati-hati terhadap potensi long covid atau MISC yang bisa menimpa bahkan ketika swabnya sudah negative,” ujarnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan pada umumnya gejala yang muncul pada bayi yang terinfeksi Omicron berupa batuk terus-menerus disertai dengan nafas yang pendek. Kemudian, adanya penurunan intensitas buang air kecil, bayi menolak untuk disusui dan juga mengalami demam tinggi meski telah diberikan obat penurun panas.

Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita, gejala infeksi Covid-19 Omicron paling sering dilaporkan alami pilek, sakit kepala, demam dan yang paling umum adalah mengeluh sakit tenggorokan.

Untuk menjaga imunitas anak di tengah pandemi Covid-19, Head of Medical Affairs & CME Darya- Varia Laboratoria dr. Sherly Indriani menyarankan para orang tua untuk memberikan asupan vitamin C dan juga Zinc. Misalnya yang terkandung dalam Imunped.

Untuk anak usia 1 hingga 2 tahun, dosis Imunped yang diberikan sekitar 1 ml per hari. Kemudian sirup untuk anak 2 sampai 6 tahun dosisnya 2,5 ml per hari dan sirup untuk anak 7-12 tahun dosisnya 5 ml per hari.

Sementara Business & Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan pihaknya terus melayani masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Dia menyebut telah menyediakan klinik khusus anak usia 0 sampai 18 tahun dengan layanan yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan perkembangan setiap tahapan usia atau dikenal dengan Prodia Children Health Centre.

Layanannya meliputi panel pra vaksinasi Covid-19 pada anak, telekonsultasi dokter, vaksinasi untuk anak (non Covid-19), dan pengambilan darah di mobil.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers

Survei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak

Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya

Biasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
20.511 Balita di Jawa Tengah Terserang ISPA, Kenali Gejalanya Berikut Ini
20.511 Balita di Jawa Tengah Terserang ISPA, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.

Baca Selengkapnya
Kasus ISPA Naik Akibat Polusi, Anak-Anak Diminta Pakai Masker saat Keluar Rumah
Kasus ISPA Naik Akibat Polusi, Anak-Anak Diminta Pakai Masker saat Keluar Rumah

Masker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.

Baca Selengkapnya
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi

Tindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya