Cara membedakan daging sapi dan babi di pasar
Merdeka.com - Polri melalui akun Facebook resminya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika membeli daging di pasar selama Ramadan dan menjelang lebaran, Selasa (30/6). Berdasarkan temuan Polrestabes Surabaya ada sindikat penjualan daging babi dengan mengatasnamakan daging sapi yang marak beredar belakangan ini.
Para pelaku memilih modus ini karena harga daging sapi sangat mahal di pasar. Tetapi, ada tips sederhana bagi masyarakat agar dapat membedakan daging babi dengan sapi. Perbedaan itu dapat diketahui melalui lima aspek yang terlihat dari warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan tekstur.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Siapa yang boleh menjual daging kurban? Hukum menjual daging kurban bagi penerima berdasarkan fatwa ulama diperbolehkan.
-
Apa itu Gadon Daging Sapi? Satu lagi pilihan menu sehat yang dapat menginspirasi Anda untuk memasak di rumah dengan cara dikukus adalah gadon daging sapi.
-
Siapa pembeli sapi Adam? 'Momen Iduladha paling ramai. Tahun lalu, Presiden dan Wapres beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis Simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis Limosin,' ungkapnya.
Pada sapi, serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas sedangkan daging babi seratnya terlihat samar dan renggang. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis dibandingkan lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu, lemak babi sangat basah dan sulit dilepaskan, untuk lemak daging sapi agak kering dan berserat.
Masyarakat juga dapat membedakan kedua jenis daging dengan cara memegangnya. Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku, padat, dan keras dibanding daging babi yang lembek, kenyal dan mudah direnggangkan.
Sementara itu, aroma daging babi memiliki ciri khas tersendiri dibanding daging sapi yang berbau anyir. Namun, jika kedua jenis daging dicampur sangat sulit membedakan melalui aromanya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaSekilas tampak sama, namun kedua jenis daging ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaReferensi olahan daging sapi untuk menu hidangan Idul Adha.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pengusaha sapi membelanjakan yang Rp1 miliar untuk membeli 30 ekor sapi.
Baca SelengkapnyaJelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang Idul Adha 1445 H, sejumlah pedagang musiman mulai berdatangan dan menjajakan hewan kurban di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca Selengkapnya