Cara pengoplos bikin solar diklaim lebih bagus dibanding Pertamina
Merdeka.com - Polda Sumsel juga menggerebek gudang pembuatan dan pengoplosan minyak mentah menjadi solar di Musi Banyuasin. Ini merupakan hasil pengembangan diciduknya 18 sopir dan kernet pembawa minyak mentah ilegal menuju Jambi.
Dalam penggerebekan gudang itu, empat pekerja ikut diciduk. Penggerebekan dilakukan di sebuah gudang yang berada di pelosok Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumsel, Minggu (29/5) kemarin siang. Polisi menyita 15 ton minyak mentah dan 27 ton minyak solar hasil sulingan dan oplosan.
Salah seorang pekerja berinisial SP (58) membantah aktivitasnya disebut sebagai pengoplos. Sebab, mereka menjadikan minyak mentah menjadi solar siap pakai.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Siapa yang merasakan manfaat pabrik minyak makan merah? 'Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi,' jelasnya.
-
Bagaimana cara sindiran menyampaikan pesan? Biasanya, kata-kata sindiran diungkapkan melalui media sosial dengan dijadikan postingan story. Melalui kata-kata sindiran tersebut, bisa membuat orang yang membaca tersadar atas perbuatan jahatnya.
-
Bagaimana pantun Bugis menyampaikan pesan? Pantun Bugis memiliki ciri khas berupa irama yang khas serta penyusunan kata-kata yang penuh dengan makna filosofis, humor, dan pesan moral.
-
Kenapa orang suka berbagi kata-kata senyum? Melalui kata-kata senyum manis penuh kebahagiaan, Anda dapat membawa semangat dan motivasi kepada siapa saja untuk menjalani hari.
"Tidak benar dioplos itu, bukan kayak gitu. Kami ini membuat solar dari minyak mentah, dibagusin gitu," ungkap SP di Mapolda Sumsel, Senin (30/5).
Menurut dia, solar buatannya justru lebih berkualitas dibanding solar yang dijual Pertamina. Apalagi, sejauh ini tidak ada keluhan dari pengguna solar buatannya.
"Saking bagusnya, orang-orang pesan sama kami semua. Kalau jelek pasti mereka bilangin. Ya, orang bilang sih solar kami lebih bagus dari punya Pertamina yang dijual-jual itu," ujarnya.
Diterangkannya, untuk membuat solar, mereka membeli minyak mentah sebagai bahan baku utama dari warga setempat. Kemudian, minyak mentah itu dimasukkan dalam wajan dan dicampur air keras (cuka para) dengan takaran satu ton minyak mentah dicampur dua botol air keras.
"Harus dicampur air keras biar kotoran-kotorannya turun, misal aspal. Lebih bersih," kata dia.
Setelah diendapkan selama enam jam, kata dia, minyak tersebut disuling kembali. Kemudian, ditambahkan minyak kelapa agar bau tidak begitu menyengat.
"Habis dicampur minyak kelapa baru bisa dipakai. Baru dijual lagi," tuturnya.
SP mengaku hasil produksinya tidak tentu dalam sebulan. Hal itu bergantung dengan pasokan bahan baku yang didapat dari penambang sumur minyak tua di daerahnya.
"Biasanya pengecer yang mengoplos solar kami sama solar Pertamina, gak tahu kenapa. Kalo gak dicampur juga lebih bagus," terangnya.
"Kalo dianggap melanggar hukum seperti ini mau apa lagi, saya ingin jadi penyadap karet saja nanti," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel melalui Kanit IV Kompol Suryadi mengatakan, pihaknya masih memburu pemilik usaha berinisial DL yang tidak ada di lokasi saat penggerebekan dilakukan.
"Lokasi tempat pengoplosan solar ini jauh dari pemukiman. Kemungkinan itu untuk mengelabui petugas," ungkap Suryadi. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir Apresiasi Pertamina, Raih 8 Penghargaan BCOMSS 2024
Baca SelengkapnyaMelalui Pertashop, masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan harga standar dengan lokasi yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaSelama tepat dua minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari.
Baca Selengkapnya