Cara Polisi Ungkap Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi
Merdeka.com - Satu keluarga ditemukan tewas di kediamannya, Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi, Selasa (13/11). Belum diketahui penyebab pembunuhan ini, namun dua mobil korban dibawa kabur oleh pelaku.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, hasil identifikasi korban tewas yaitu suami-istri, dan dua anaknya masih kecil. Nama korban adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah (9), dan Arya (7).
Polisi tengah menyelidiki motif pembunuhan. Berikut cara polisi mengungkap kasus ini:
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Bentuk Tim Gabungan
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis langsung bertindak cepat dengan membentuk tim atas peristiwa dugaan pembunuhan tersebut. "Tim gabungan ini terdiri dari Krimum dan Polres Bekasi, dan langsung Dirkrimum (Kombes Nico Afinta) yang pimpin," katanya.
Tim Gabungan ini akan bekerja melakukan olah TKP dan memburu pelaku pembunuhan.
Pakai Anjing Pelacak
Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mencari pelaku pembunuhan. Anjing tersebut terus mengendus beberapa barang milik korban, seperti boneka, bantal hingga berjalan menyusuri gang rumah korban. Anjing pelacak ini mempunya kemampuan khusus yang sudah dilatih. Biasanya polisi sering menggunakan anjing pelacak untuk membantu mengungkap suatu kasus, termasuk kasus pembunuhan.
Kesaksian Tetangga
Polisi juga meminta keterangan para tetangga korban. Salah seorang satpam bernama Muhammad Soleh (50) mengaku melihat hal yang aneh.Kala sedang menonton televisi di Pos 2, ada mobil Kijang Inova berwarna hitam melaju sangat kencang dari arah rumah korban menuju ke luar jalan ke arah Jalan Pondok Gede atau Jalan Raya Kranggan. Saksi mengaku tak curiga dengan kejadian itu. Dia berpikir itu maling mobil, bukan pembunuhan. "Sekira jam setengah 3 pagi melaju kencang sekali sampai polisi tidur saja dihajar terus itu. Setelah itu saya juga tidak tau lagi itu kalau ada kejadian di situ," ucap dia ketika dihubungi awak media, Selasa (13/11).
Melakukan Olah TKP
Tim Labfor Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di Bekasi. Empat orang berpakaian hitam dengan tulisan Labfor menyusuri rumah korban, salah satunya membawa kotak hitam. Selama kurang lebih satu jam berada di dalam rumah. Tim keluar membawa sekira 8 kantong berwarna cokelat. Mereka memindahkan ke dalam mobil.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca Selengkapnya