Cara Ridwan Kamil Antisipasi jika Ada Kenaikan Kasus Covid-19 Usai Libur Lebaran
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut ada potensi kenaikan kasus Covid-19 pascalibur lebaran tahun 2021. Meski demikian, ia optimistis peningkatannya tidak signifikan dan bisa dikendalikan.
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut sebelum arus mudik, potensi masyarakat yang akan mudik sebanyak 89 jiwa. Namun, dengan sosialisasi dan kebijakan penyekatan secara ketat, jumlah itu bisa turun hingga 1,5 juta jiwa atau hanya 1,1 persen dari jumlah pemudik saat prediksi awal.
“Walaupun hanya 1,1 persen, potensi untuk menjadi kenaikan kasus pasti harus diwaspadai,” ucap dia usai rapat koordinasi Kepala Daerah Seluruh Indonesia secara virtual bersama Presiden RI, Senin (17/5).
-
Siapa yang memberi wejangan pada Ridwan Kamil? Bakal Calon Gubernur (Bacagub), Jakarta Ridwan Kamil (RK) menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan pentingnya IKN layak huni? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan janji tersebut? 'Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta,' kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Apa yang dijanjikan Ridwan Kamil untuk warga di masing-masing RW? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Kapan Ridwan Kamil sampaikan janji ? Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat bertandang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta, pada Sabtu, (31/8/2024).
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
“Amanat presiden (setelah pengendalian kasus), yang kedua adalah ekonomi, diminta bekerja keras karena hanya 10 provinsi yang tumbuh positif, paling tinggi adalah Papua. Jabar ada di minus 0,8 persen, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Mudah-mudahan lebih baik,” ia melanjutkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ketika ada lonjakan kasus, penggunaan fasilitas kesehatan tetap menggunakan dua pola. Yang pertama memanfaatkan jumlah eksisting kamar. Ketika tidak memadai, memanfaatkan kamar untuk penyakit umum untuk pasien Covid-19.
“Tapi, perkiraan kita naiknya (kasus Covid-19) tidak akan signifikan. Kemungkinan naik, tapi tidak akan signifikan. Rakyat jabar tenang saja, dengan ketegasan, keterukuran dari satgas, potensi 14 hari ke depan masih bisa terkendali,” ucap dia.
Tak Ada Zona Merah
Hasil evaluasi pada pekan ini, Ridwan Kamil menyatakan tidak ada lagi zona merah di wilayah Jawa Barat. Keterisian rumah sakit pun berada di angka 28 persen, atau angka terendah selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Kebijakan yang akan dilakukan adalah mengetes orang-orang yang mudik. Tujuannya, mengantisipasi adanya klaster baru. Aparat kewilayahan diminta melaporkan warganya yang melakukan perjalanan mudik saat libur lebaran.
Selain itu, pengetesan aktif dilakukan saat arus balik. Ada 17 titik yang sudah disiapkan, masing-masing ada titik menyelenggarakan 200-an pengetesan. Artinya, per hari ada 3.000 sampai 3.500 pengetesan antigen kepada pelaku perjalanan.
“Yang kita akan waspadai adalah laporan dua minggu ke depan setelah libur lebaran. Mereka (yang mudik) ini yang jadi prioritas untuk dites. Kami tidak mau pemudik balik, datang tidak dites, khususnya yang dari sumber pemudik Jabodetabek dan Bandung Raya,” ucap dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya