Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara sadis Budi Waseso habisi gembong & sadarkan pecandu narkoba

Cara sadis Budi Waseso habisi gembong & sadarkan pecandu narkoba Budi Waseso. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Berulang kali Presiden Joko Widodo menegaskan sikapnya melawan peredaran narkoba di Tanah Air. Sebab saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Tiap hari ada 50 orang meninggal akibat narkoba. Dalam setahun ada 18.000 orang meninggal karena narkoba. Belum lagi jutaan orang yang harus direhabilitasi. Jokowi menyebut 4,2-4,5 juta orang direhabilitasi karena ketergantungan narkoba.

Secara terang-terangan presiden menyatakan perang terhadap narkoba. "Perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah, karena narkoba benar-benar sudah merusak kehidupan baik kehidupan penggunanya maupun kehidupan keluarga pengguna narkoba," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) Budi Waseso menjawab keinginan presiden memerangi narkoba. Dia mengamini pernyataan presiden. Narkoba adalah kejahatan yang luar biasa, dampaknya lebih besar daripada korupsi. Budi Waseso menyatakan kesiapannya mendukung presiden memerangi narkoba.

"Nggak salah lah presiden menaruh saya di sini ( BNN)," kata Waseso di Jakarta, Selasa (13/10).

Dia menjanjikan terobosan baru dalam memerangi peredaran narkoba di Tanah Air. Jalur laut kerap digunakan sebagai jalur perdagangan narkoba lintas negara. Mantan Kabareskrim Polri ini mengaku sudah memetakan asal negara pemasok narkoba, negara transit dan negara tujuan pemasaran narkoba.

Budi Waseso menebar ancaman bagi siapapun yang berai menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. "Kapal-kapal yang mau menyelundupkan narkoba ke Indonesia, kita sikat," tegasnya.

Dia menyiapkan sejumlah cara memerangi gembong narkoba dan mendidik pecandu narkoba. Bahkan caranya mungkin termasuk sadis. Merdeka.com mencatatnya. Berikut paparannya.

Tenggelamkan kapal dan gembong narkoba

Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri ini mengaku sudah punya cara meningkatkan pencegahan peredaran narkoba yang diselundupkan melalui jalur laut. Budi Waseso sudah menginstruksikan anak buahnya untuk siap perang di laut.

Jika ada kapal yang diindikasikan membawa narkoba dan sudah masuk ke wilayah hukum perairan Indonesia, petugas BNN akan langsung menindak. "Target saya, (kapal) harus bisa ditenggelamkan di laut, dan orang-orangnya juga (ditenggelamkan)," katanya.

Pasukan siluman

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, lembaganya sedang menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika di tanah air. "Pasukan ini tidak mudah dipengaruhi apa-apa, pasukan ini bisa dihentikan kalau ditembak," kata Budi Waseso.

Namun dia tak mau menyebutkan nama pasukan khusus yang dibentuknya. Pasukan khusus ini sedang dilatih sendiri oleh mantan Kabareskrim ini. "Cara kerjanya mirip siluman atau operasinya silent (diam-diam). Nanti kalian akan lihat sendiri pasukan ini," kata dia

Hingga saat ini, pasukan tersebut sedang dilatih secara khusus dan rahasia. "Kita latihan secara khusus, tempat khusus, ada berbagai keahlian pada pasukan itu, hingga saat ini hanya saya, Presiden Joko Widodo dan pelatihnya yang mengetahui mereka berada," kata Budi Waseso.

Tembak jika melawan

Budi Waseso menegaskan jika ditemukan pelaku narkoba berani melawan, pasukannya tak segan-segan memberikan hadiah timah panas. Hal ini sebagai peringatan dan efek jera pelaku narkotika untuk tak melawan dan mengulangi perbuatannya.

"Saya sampaikan kepada pasukan bahwa negara kasih senjata dan amunisi untuk menegakkan hukum. Apabila pelaku melawan maka akan dijawab dengan proyektil panas sebagai peringatan. Makanya, jangan macam-macam," tegasnya.

Tempat rehab terpencil

Badan Narkotika Nasional menunggu keputusan Kementerian Hukum dan HAM yang ingin membangun tempat rehabilitasi untuk pecandu narkoba. Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengaku setuju di mana pun tempat rehabilitasi dibangun di pulau terpencil di Indonesia.

Pihaknya tak bisa memberikan rekomendasi pulau tertentu karena menjadi wewenang Kemenkumham. Pihaknya hanya membuat program pemberantasan narkoba untuk menyelamatkan generasi bangsa.

Jika diberikan pilihan untuk menentukan tempat rehabilitasi tersebut, maka ia akan merekomendasikan pulau paling terluar di Indonesia. Agar pecandu yang direhabilitasi lolos akan takut oleh binatang buas.

"Jadi kalau pulau terluar itu, jauh dari mana-mana. Kalau dia berenang pasti habis dia dimakan ikan hiu. Kalau sudah normal, kita kembalikan lagi ke masyarakat," ucapnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Libatkan Petugas Maskapai dan Pakai Mobil Bandara, Modus Baru Penyelundupan Narkoba
Libatkan Petugas Maskapai dan Pakai Mobil Bandara, Modus Baru Penyelundupan Narkoba

Puluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.

Baca Selengkapnya
Sabu dari Kamerun Diselundupkan dalam Gulungan Senar Pancing di Bandara Soekarno-Hatta
Sabu dari Kamerun Diselundupkan dalam Gulungan Senar Pancing di Bandara Soekarno-Hatta

Bea Cukai Soekarno-Hatta mengungkap penyelundupan narkotika sabu golongan I jenis Methampethamine.

Baca Selengkapnya
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi

Saat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Polisi Pindahkan Barang Bukti Cairan Narkoba dari Canggu Bali ke Semarang, Ini Alasannya
Polisi Pindahkan Barang Bukti Cairan Narkoba dari Canggu Bali ke Semarang, Ini Alasannya

Pengungkapan ini berawal dari pengejaran terhadap satu buronan inisial LM.

Baca Selengkapnya
Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh
Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh

Petugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu

Baca Selengkapnya
Begini Cara Polisi dan Bea Cukai Musnahkan Narkoba Jenis Sabu Sebanyak 2 Kg
Begini Cara Polisi dan Bea Cukai Musnahkan Narkoba Jenis Sabu Sebanyak 2 Kg

Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan Polres Karimun musnahkan 2.048 gram narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai dan BNN Bongkar Penyelundupan Narkoba Modus Teh China di Tangki Bahan Bakar Kapal
Bea Cukai dan BNN Bongkar Penyelundupan Narkoba Modus Teh China di Tangki Bahan Bakar Kapal

Ratusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau

Baca Selengkapnya
Ditangkap di Soekarno-Hatta, Pegawai Maskapai Selundupkan Narkoba ke Dalam Pesawat
Ditangkap di Soekarno-Hatta, Pegawai Maskapai Selundupkan Narkoba ke Dalam Pesawat

Dia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.

Baca Selengkapnya
Modus Penyelundupan Narkoba: Serbuk Ekstasi Dikirim Lewat Pos, Kokain Cair Dibungkus Botol Sampo
Modus Penyelundupan Narkoba: Serbuk Ekstasi Dikirim Lewat Pos, Kokain Cair Dibungkus Botol Sampo

Dua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya