Cara unik santri rayakan Maulid Nabi dengan sepakbola durian
Merdeka.com - Kalangan santri di Kabupaten Kebumen punya cara tersendiri memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H. Mereka merayakan hari kelahiran nabi dengan bermain sepak bola dengan buah durian.
Gelaran unik itu digelar di depan halaman Masjid Baitul Hasan Ponpes Alhasani Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Kamis (30/11) sore. Tak ayal, gelaran ini mencuri perhatian warga sekitar. Warga berbondong-bondong datang, riuh tertawa menonton pertandingan tersebut.
Durian digiring dan dioper para pemain dengan kaki telanjang. Empat tim masing-masing 7 orang, ikut bertanding yakni dari Pagar Nusa, Banser, Polres Kebumen dan TNI. Sebelum pertandingan dimulai para pemain dibacakan doa-doa oleh pengasuh Ponpes.
-
Apa saja cara merayakan Maulid Nabi? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang 3 cara merayakan hari maulid Nabi menurut Islam.
-
Apa tradisi unik di Banyuwangi untuk merayakan Maulid Nabi? Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan arak-arakan telur yang digantung pada pohon pisang. Telur ini dihias menggunakan bungkus warna-warni sehingga tampak memikat.
-
Bagaimana cara merayakan Maulid Nabi? Artinya: 'Bahwa asal perayaan Maulid Nabi Muhammad, yaitu manusia berkumpul, membaca Al-Qur’an dan kisah-kisah teladan kemudian menghidangkan makanan yang dinikmati bersama, setelah itu mereka pulang. Hanya itu yang dilakukan, tidak lebih. Semua itu termasuk bid’ah hasanah.
-
Apa yang dirayakan pada Maulid Nabi? Maulid Nabi adalah hari di mana Rasulullah SAW dilahirkan.
Pengasuh ponpes Alhasani, Gus Fahrudin Achmad Nawawi (29) mengatakan kegiatan unik tersebut memang khusus untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H. Ia mengatakan sepak bola memang dekat dengan santri dan yang paling ekstrim selama ini di ponpes-ponpes yakni bola api. Kali ini, pihak ponpes ingin hal berbeda dengan memainkan bola buah durian.
Namun yang lebih utama dari pertandingan ini, Gus Fahrudin mengungkapkan untuk menjaga kekompakan antara Polri, TNI, Banser dan Pagar Nusa. Lewat sepakbola yang merakyat bisa jadi ruang konsolidasi menciptakan situasi kondusif di NKRI sebagai generasi penerus bangsa.
"Selama pertandingan berlangsung, kami juga menyuguhkan beberapa pertunjukan seni bela dari Pagar Nusa kepada para penonton," kata Gus Fahrudin, Kamis (30/11) sore.
Kasat Sabhara Polres Kebumen, AKP Krida Risanto mengatakan, ikutnya Polres Kebumen dalam pertandingan ini agar semakin dekat dengan warga masyarakat.
"Selain untuk menghibur masyarakat, kita ikut pertandingan ini agar kita semakin dekat dengan warga. Sebagai sinergitas juga dengan TNI. Kebetulan TNI juga ikut dalam pertandingan itu," ucap AKP Krida yang saat itu didampingi IPTU Tejo Suwono.
Dalam pertandingan itu, empat tim memperebutkan piala bergilir Ponpes Alhasani. Polres Kebumen berhasil meraih juara pertama. Juara ke dua disusul tim dari Banser Kebumen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak sekedar meramaikan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena tradisi bernama Panjang Mulud khas Banten juga menyiratkan pesan kebaikan.
Baca SelengkapnyaWarga Kabupaten Lombok Utara ini baru merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dua hari setelah hari kelahiran Rasulullah.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaMemperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hampir di seluruh desa di Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan.
Baca SelengkapnyaMelalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaPeringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi masyarakat Indonesia tidak hanya diperingati dengan berbagai macam perayaan, tapi ada juga makanan khas yang menarik.
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, Maulid Nabi bertepatan dengan hari Kamis, 28 September 2023.
Baca Selengkapnya