Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Wakapolri hentikan kekerasan taruna di Akpol

Cara Wakapolri hentikan kekerasan taruna di Akpol Sertijab Wakapolri Komjen Syafruddin. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan akan menghapus budaya kekerasan dan militeristik serta penyimpangan di lingkungan Akademi Kepolisian (Akpol) dan pendidikan lainnya di Mabes Polri. Dia tak ingin kekerasan hingga menyebabkan anggota tewas terulang lagi.

Salah satu langkah diambil adalah mengevaluasi kegiatan koordinasi daerah (kordaerah). Kegiatan kordaerah ini diikuti oleh beberapa taruna di setiap daerah rawan penyimpangan. Kegiatan kordaerah ini juga diluar jadwal resmi Akpol.

"Dievaluasi, akan dihentikan. Tidak ada lagi. Yang ada Korps Indonesia. Tidak ada korps daerah," tegas Syafruddin usai memberikan pembinaan dan pengarahan taruna di Ruang Pertemuan Cendrawasih, Gedung Cendekia, Kompleks Akpol di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jateng, Senin (22/5).

Orang lain juga bertanya?

Brigdatar Mohammad Adam, taruna tingkat dua tewas usai dianiaya oleh 14 taruna tingkat 3 saat kegiatan kordaerah. Ke-14 pelaku kini sudah dijebloskan ke dalam penjara.

Syafruddin juga sudah memberikan arahan kepada Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf dan Kalemdikpol Komjen Mochgiyarto untuk mengubah dan menghilangkan budaya kekerasan di lingkungan Polri. Budaya militeristik dan kekerasan di lingkungan merupakan budaya lama yang harus ditinggalkan.

"Tidak ada (militeristik di Akpol), sudah lama (ditinggalkan) itu kultur militerisasi," tegasnya.

Untuk sanksi kepada pelaku, Syafruddin mengatakan masih menunggu proses perkembangan penyelidikan dan penyidikan di Polda Jateng. "Kan sudah ditahan. Nanti Pak Kapolda yang menjelaskan," ujar Syafruddin.

Selain itu, Polri juga akan menjatuhkan sanksi terhadap pengawas dan pengasuh taruna Akpol, jika terbukti terlibat dalam penganiayaan. Provos Mabes Polri memeriksa tiga perwira menengah (Pamen) berpangkat ajun komisaris polisi (AKP).

Tiga pamen tersebut bertugas sebagai pengasuh dan bertanggung jawab mengawasi kedisiplinan taruna dan taruni. Mereka adalah AKP Cfr, AKP Ab dan AKP Dakg.

"Akan diberikan punishment kalau dalam penyelidikan nanti ternyata lalai. Ya akan diberikan punishment," tegasnya.

Menurut Syafruddin, dengan adanya kejadian ini Mabes Polri akan menambah jumlah personel pengawas dan pengasuh. Polri juga akan melakukan perbaikan sarana prasarana serta struktur jabatan.

"Kita akan tambah personel, tambah personel dua kali lipat untuk mengawasi taruna," kata Syafruddin.

Untuk melakukan perubahan besar-besaran tersebut, pihaknya akan menyusun aturan yang akan dituangkan dalam Peraturan Kapolri (Perkap) yang baru. "Kita akan bikin Perkapnya yang baru," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Kekerasan di Pesantren, Wapres Ma’ruf Wacanakan Pembentukan Dewan Kiai
Cegah Kekerasan di Pesantren, Wapres Ma’ruf Wacanakan Pembentukan Dewan Kiai

Wapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal

Viral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi

Maksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.

Baca Selengkapnya
Keras! Jenderal Bintang Dua Tidak Segan-Segan Pecat Anak Buah saat Ketahuan Terlibat Narkoba
Keras! Jenderal Bintang Dua Tidak Segan-Segan Pecat Anak Buah saat Ketahuan Terlibat Narkoba

Karyoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba

Baca Selengkapnya
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024

Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).

Baca Selengkapnya
Tegas, Ini Bunyi Aturan di STIP Dirombak Menhub Usai Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior
Tegas, Ini Bunyi Aturan di STIP Dirombak Menhub Usai Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior

Penghapusan sejumlah aturan tersebut diberlakukan menyusul seorang mahasiswa STIP Jakarta tewas dianiaya senior.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Unjuk Kemampuan Banting Bintara, Bukan Pamer Ternyata Ada Pesan Menyentuh
Jenderal Polisi Unjuk Kemampuan Banting Bintara, Bukan Pamer Ternyata Ada Pesan Menyentuh

Di lokasi, sosoknya tak segan membanting seorang Bintara.

Baca Selengkapnya
Kapolri Janji Tindakan Tegas Anggota Menyalahgunakan Senjata
Kapolri Janji Tindakan Tegas Anggota Menyalahgunakan Senjata

Kapolri mengingatkan perlunya pemantauan dan evaluasi yang ketat terhadap setiap anggota untuk mencegah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan

Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan, Komisi III DPR Minta Polri Awasi Ketat Pemakaian Senpi
Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan, Komisi III DPR Minta Polri Awasi Ketat Pemakaian Senpi

Menurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Tegaskan Kapolrestabes Semarang Bakal Diperiksa Buntut Anak Buah Tembak Siswa SMKN4
Kabareskrim Tegaskan Kapolrestabes Semarang Bakal Diperiksa Buntut Anak Buah Tembak Siswa SMKN4

Aiptu Robig Zainuddin segera disidang etik usai menembak siswa SMKN 4 Semarang.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Pecat 28 Polisi Secara Tidak Hormat, karena Narkoba hingga Penyimpangan Seksual
Polda Jabar Pecat 28 Polisi Secara Tidak Hormat, karena Narkoba hingga Penyimpangan Seksual

Polda Jabar memberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 28 personel Polri karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik

Baca Selengkapnya