Cara Wakapolri hentikan kekerasan taruna di Akpol
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan akan menghapus budaya kekerasan dan militeristik serta penyimpangan di lingkungan Akademi Kepolisian (Akpol) dan pendidikan lainnya di Mabes Polri. Dia tak ingin kekerasan hingga menyebabkan anggota tewas terulang lagi.
Salah satu langkah diambil adalah mengevaluasi kegiatan koordinasi daerah (kordaerah). Kegiatan kordaerah ini diikuti oleh beberapa taruna di setiap daerah rawan penyimpangan. Kegiatan kordaerah ini juga diluar jadwal resmi Akpol.
"Dievaluasi, akan dihentikan. Tidak ada lagi. Yang ada Korps Indonesia. Tidak ada korps daerah," tegas Syafruddin usai memberikan pembinaan dan pengarahan taruna di Ruang Pertemuan Cendrawasih, Gedung Cendekia, Kompleks Akpol di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jateng, Senin (22/5).
-
Apa cita-cita Kompol Syarif? 'Memang bukan mimpi saya jadi polisi. (Mimpinya) jadi tentara,' ungkapnya.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Bagaimana Kompol Syarif dididik? Karena sang Ibu berlatar belakang tentara, Syarif pun sudah dididik disiplin sejak belia.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa Kapolda Jateng mengimbau masyarakat Sukolilo untuk patuh hukum? 'Hukum itu mengatur tatanan hubungan kita bersama, Indonesia adalah Negara hukum dan hukum adalah panglima tertinggi yang menjaga ketertiban di wilayah kita,' kata Luthfi dalam keteranganya, dikutip Jumat (21/6).'Tidak boleh seseorang dihukum tanpa melalui proses (Peradilan Pidana), Sehingga siapapun di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, termasuk di Pati, dalam bermasyarakat kita tidak boleh menciptakan hukum sendiri,' tambah dia.
Brigdatar Mohammad Adam, taruna tingkat dua tewas usai dianiaya oleh 14 taruna tingkat 3 saat kegiatan kordaerah. Ke-14 pelaku kini sudah dijebloskan ke dalam penjara.
Syafruddin juga sudah memberikan arahan kepada Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf dan Kalemdikpol Komjen Mochgiyarto untuk mengubah dan menghilangkan budaya kekerasan di lingkungan Polri. Budaya militeristik dan kekerasan di lingkungan merupakan budaya lama yang harus ditinggalkan.
"Tidak ada (militeristik di Akpol), sudah lama (ditinggalkan) itu kultur militerisasi," tegasnya.
Untuk sanksi kepada pelaku, Syafruddin mengatakan masih menunggu proses perkembangan penyelidikan dan penyidikan di Polda Jateng. "Kan sudah ditahan. Nanti Pak Kapolda yang menjelaskan," ujar Syafruddin.
Selain itu, Polri juga akan menjatuhkan sanksi terhadap pengawas dan pengasuh taruna Akpol, jika terbukti terlibat dalam penganiayaan. Provos Mabes Polri memeriksa tiga perwira menengah (Pamen) berpangkat ajun komisaris polisi (AKP).
Tiga pamen tersebut bertugas sebagai pengasuh dan bertanggung jawab mengawasi kedisiplinan taruna dan taruni. Mereka adalah AKP Cfr, AKP Ab dan AKP Dakg.
"Akan diberikan punishment kalau dalam penyelidikan nanti ternyata lalai. Ya akan diberikan punishment," tegasnya.
Menurut Syafruddin, dengan adanya kejadian ini Mabes Polri akan menambah jumlah personel pengawas dan pengasuh. Polri juga akan melakukan perbaikan sarana prasarana serta struktur jabatan.
"Kita akan tambah personel, tambah personel dua kali lipat untuk mengawasi taruna," kata Syafruddin.
Untuk melakukan perubahan besar-besaran tersebut, pihaknya akan menyusun aturan yang akan dituangkan dalam Peraturan Kapolri (Perkap) yang baru. "Kita akan bikin Perkapnya yang baru," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaMaksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaPenghapusan sejumlah aturan tersebut diberlakukan menyusul seorang mahasiswa STIP Jakarta tewas dianiaya senior.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, sosoknya tak segan membanting seorang Bintara.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan perlunya pemantauan dan evaluasi yang ketat terhadap setiap anggota untuk mencegah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaAiptu Robig Zainuddin segera disidang etik usai menembak siswa SMKN 4 Semarang.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 28 personel Polri karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik
Baca Selengkapnya