Cara Wali Kota Surabaya Risma Tangani Corona: Keliling Pasar Hingga Telepon Warga
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) punya cara sendiri untuk mencegah penyebaran Corona Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur. Dia memilih terjun langsung menyosialisasikan protokol kesehatan terutama di pasar tradisional.
"Kalau pagi jam 5 keliling pasar, ketika (pasar) buka pagi, jaga jarak, ingatkan jaga jarak, tidak boleh bersentuhan, bagaimana cara pegang uang, dan ajarkan ke mereka, mulai jam 5 pagi,” ujar Risma, saat program special Silaturahome, Selasa (26/5).
Risma menuturkan, kondisi Pandemi Covid-19 membuatnya sedih. Apalagi hal itu berdampak terhadap ekonomi dan sosial di masyarakat.
-
Bagaimana Risma mendekati penerima bansos? 'Misalkan kemarin saya temukan ada anak yatim enggak ada orang tuanya. rumahnya di jurang, itu saya masuk harus jalan kaki 1 kilo gitu itu enggak ada orang tuanya, saya harus rayu dia. maukah kamu ikut di tempat kami? jadi, saya datang untuk itu,' ujarnya.
-
Bagaimana Rhoma Irama berinteraksi dengan warga? Banyak warga yang meminta foto bersama Rhoma Irama. Meskipun tidak lagi muda, ia tetap menjadi idola bagi banyak orang.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Risma harus bertemu Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini. Sebab, sebelum dia ditunjuk sebagai Mensos dulu, ia juga lebih dulu berjumpa dengan kepala negara.'Tapi saya besok akan ngadep beliaunya karena dulu saya jadi menteri juga dipanggil, saya juga akan menghadap beliaunya untuk menyerahkan pengunduran diri saya,' ucapnya.
-
Mengapa Rizma viral? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
Dia berupaya mencegah penyebaran Corona COVID-19 tidak makin meluas. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan pengelompokan atau klaster terkait pasien Corona COVID-19 baik itu orang tanpa gejala (OTG) dan orang dengan risiko (ODR).
Selain itu, Pemkot Surabaya juga gencar menggelar rapid test atau tes cepat dan swab. Prioritasnya wilayah yang banyak pasien terkonfirmasi positif, dan tempat kerumunan warga seperti di pasar. Pihaknya pun melibatkan tokoh masyarakat, pihak RT/RW dan lainnya untuk penanganan Covid-19.
Rapid tes dan swab dilakukan massal ini untuk melacak sehingga dapat memutus rantai penyebaran Corona COVID-19.
"Kita cari, tracing, rapid test dan swab massal. Kita cari maka rantai itu bisa putus. Lakukan tindakan dan tes. Kalau reaktif rapid test ditempatkan di hotel, dan swab. Positif langsung masukkan rumah sakit, cara kami memotong mata rantai penularan, kita enggak tahu siapa carrier dan yang sudah menderita (Covid-19)," katanya.
Telepon Langsung Warga Positif Covid-19
Risma menyatakan kepedulian kepada warga Surabaya yang terpapar Corona dengan menelepon langsung warga tersebut. Lewat sambungan telepon tersebut, biasanya Risma menanyakan mengenai kondisi warga dan mengenai tes Covid-19 yang dijalankan.
"Pertama komunikasi dengan mereka, saya cek apakah sudah swab kembali, karena kalau dia pernah positif, swab dua kali, negatif, 14 hari negatif, baru dinyatakan sehat, saya cek mengingatkan swab. Kalau belum tolong swab, siapa saja keluarganya," jelasnya.
Dia juga meminta kepada RT dan RW agar warga tidak dikucilkan karena melakukan isolasi mandiri. Pemkot Surabaya juga menjamin makanan bagi warga tersebut. "Minta bantuan dikontrol makanannya," ujar dia.
Risma mengklaim, Pemkot membagikan telur dan vitamin kepada warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemkot Surabaya pun membangun dapur umum untuk menyiapkan telur, vitamin dan minuman wedang pokak untuk warga Surabaya yang terpapar Covid-19.
"Menurut dokter, kalau daya tahan tubuh kuat tidak akan terserang, itu kita lakukan, coba membuat warga Surabaya punya daya tahan tubuh kuat," ucapnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyemprot disinfektan di suatu wilayah bila ada warga yang positif Corona COVID-19.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPolres Cimahi memberikan respon cepat atas pengaduan masyarakat. Anggota Polres bahkan kedapatan terjun langsung menanggapi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menjelaskan,kedatangannya ke rumah-rumah warga karena ingin belanja masalah
Baca SelengkapnyaKali ini Gibran tidak ditemani sang istri, Selvi Ananda bagikan jajanan
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyusuri jalan dan gang kecil untuk mendengarkan masukan dan aspirasi warga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaUsai menyalami dan bertemu warga, Gibran membagikan buku, beras serta susu.
Baca SelengkapnyaDuta Muda Jakarta RK-Suswono akan bertugas berkampanye ke seluruh sudut masyarakat di Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, belum masuk kampanye saja hasil survei paslon Rido sudah tinggi.
Baca Selengkapnya