Cari AirAsia, Komisi V minta 3 hal pada Basarnas dan Kemenhub
Merdeka.com - Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pencarian Pesawat AirAsia QZ8501, yang hilang sejak Minggu (28/12) pagi.
"Sudah ada tiga hal yang kita minta (kepada Basarnas dan Kemenhub)," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Selasa (30/12).
Pertama, Fary menjelaskan Basarnas dan Kemenhub diminta untuk terus memberikan informasi terbaru terkait proses pencarian pesawat tersebut. Setiap perkembangan pencarian, publik harus segera diberi informasi.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
"Kedua, kita berharap dengan Basarnas dan seluruh komponen untuk terus melakukan upaya pencarian, bila perlu kerja sama dengan bantuan dari luar," jelas politikus Gerindra itu.
"Ketiga, kita minta semua ikut berdoa ya supaya cepat ditemukan posisi pesawat," tutupnya.
Seperti diketahui, keluarga penumpang pesawat Air Asia AWQ 8501 jurusan Surabaya-Singapura berdatangan ke posko informasi di Terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya sejak pesawat itu hilang kontak. Mereka menunggu kepastian nasib sanak saudara, dan kerabat yang ikut hilang bersama pesawat.
Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 Surabaya-Singapura hilang kontak di Tanjung Pandan dan Pontianak. Pesawat yang seharusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat tersebut, membawa 138 orang dewasa, 16 anak, satu bayi dan tujuh orang awak pesawat.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaHotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaBanyak hal janggal dari keterangan mereka yang mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal keterlibatan tiga tersangka buron.
Baca SelengkapnyaKPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaSupriansa mengusulkan agar Komnas HAM lebih mendalami kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya