Cari bangkai KM Sinar Bangun, TNI AL kirim alat canggih dan pasukan Denjaka
Merdeka.com - Hingga hari ke-empat operasi pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kamis (21/6), tim SAR gabungan masih kesulitan menemukan bangkai kapal nahas itu.
Peralatan canggih dan pasukan elite TNI AL, Denjaka diterjunkan membantu pencarian.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan berharap bantuan alat dan pasukan Denjaka dapat mengatasi kendala pencarian terkait kedalaman Danau Toba.
-
Dimana Danau Toba berada? Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana letak Danau Toba? Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia dan menjadi destinasi wisata ikonik di Sumatera Utara. Lokasinya berada sekitar 4-5 jam perjalanan dari Medan.
"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter, sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata Budiawan saat dikonfirmasi, Kamis (21/6).
Saat ini tim penyelam terus berupaya mencari keberadaan bangkai KM Sinar Bangun dan para penumpangnya. Untuk memastikan koordinat yang telah diperoleh, tim SAR juga meminta informasi dari korban selamat dan kapten Kapal Sumut 1, yang juga berlayar saat KM Sinar Bangun tenggelam. "Kita upayakan minta informasi di mana tenggelamnya yang akurat," ujar Budiawan.
Tim SAR pun terus melakukan penyisiran dengan mengerahkan 10 perahu karet dan tiga kapal dari Basarnas dan Polisi Air.
Rencananya, lokasi pencarian diperluas pada radius antara 6 Km hingga 10 Km. Penyisiran pada hari keempat ini lebih tertuju ke arah timur laut selatan, karena banyak korban yang ditemukan di arah tersebut.
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal kayu itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang plus puluhan sepeda motor sebelum terbalik dan tenggelam. Sejauh ini baru 21 penumpang yang ditemukan, 3 di antaranya dalam keadaan meninggal dunia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTNI AL memberikan brevet kehormatan kepada Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Hasan.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca Selengkapnya