Cari buah rotan di hutan, warga temukan bayi beruang madu telantar
Merdeka.com - Warga Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah menemukan seekor bayi beruang madu yang terlantar di hutan. Beruang madu yang baru berumur sekitar tiga bulan itu langsung diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala BKSDA Kalteng melalui Kasi Konservasi BKSDA Kalteng Yusuf Trismanto mengatakan, penyerahan hewan paling kecil dari jenis beruang tersebut perlu diapresiasi. Hal itu bukti kesadaran masyarakat terhadap hewan yang harus dilindungi.
"Penyerahan ini patut diapresiasi dan membuktikan kesadaran masyarakat terhadap hewan yang dilindungi semakin meningkat," kata Yusuf saat menerima bayi beruang madu tersebut di Palangka Raya, Rabu (22/7).
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Dimana Beruang Madu hidup? Beruang Madu atau Helarctos Malayanus hidup di hutan Asia Tenggara.
-
Dimana bayi harimau itu lahir? 'Ada keluarga baru nih di Solo Safari!! Haii Sahabat Satwa, kenalin kami bertiga si imut bayi Harimau Benggala yang lahir di Solo Safari.
-
Mengapa populasi beruang madu terancam? Populasi Beruang madu makin terancam karena semakin berkurangnya hutan untuk perkebunan dan pemukiman manusia. Perburuan liar pun makin mengancam populasi Beruang Madu.
-
Kapan beruang madu mencari makanan? Meski tidak sepenuhnya nokturnal, mereka lebih aktif di malam hari saat mencari makanan seperti madu, serangga, buah-buahan, dan tanaman. Mereka cenderung menghindari aktivitas siang hari untuk menghindari panas.
-
Bagaimana hewan itu terlihat? Makhluk besar misterius tersebut yang diberi nama “Nessie“. memiliki leher panjang dengan empat sirip besar berwarna merah serta ekor sepanjang 2 meter.
"Bayi beruang madu ini nantinya akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi orangutan dan hewan dilindungi Nyaru Menteng agar di cek kesehatannya, dan melihat apakah bisa langsung dilepas atau tidak ke hutan," kata dia.
Koordinator Badan Teritorial Telapak Kalimantan Bagian Barat Johanes Jenito mewakili bercerita, penemuan bayi beruang madu tersebut saat warga Katingan mencari jernang di pedalaman hutan. Namun, dalam perjalanan menemukan bayi beruang madu berukuran segenggam tangan orang dewasa.
Diketahuinya beruang madu tersebut karena ada tanda unik berwarna orange bulu sekitar dada, dan lokasi penemuannya di hutan sekitar Desa Tumbang Habangaio Petak Malay yang menjadi rumah beruang madu.
"Hutan yang melingkupi Desa Tumbang Habangoi itu jenis hutan tropis dataran tinggi, sehingga tipikal atau lokasi tepat bagi habitat Beruang Madu. Itu dasar kami menyebut hewan yang ditemukan benar beruang madu," ucap Johanes, seperti dilansir Antara.
Dia menyayangkan hutan di Desa Tumbang Habangoi yang menjadi rumah beruang madu tersebut beroperasi empat perusahaan HPH. Alhasil, beruang madu yang merupakan hewan dilindungi rentan diburu manusia dan kehilangan tempat tinggal.
Koordinator Badan Teritorial Telapak Kalimantan Bagian Barat itupun menyerukan, empat perusahaan HPH itu memenuhi kewajibannya sebagai unit manajemen kehutanan tersertifikasi pengelolaan Hutan Produksi Lestasi-Verifikasi Legalitas Kayu (S-PHPL).
"Ketentuan Penilaian S-PHPL menyebut tiap unit manajemen kehutanan wajib memberikan perlindungan bagi fauna yang dilindungi. Standar itu mengacu pada dokumen lampran 1.4 Peraturan Dirjen Bina Usaha Kehutanan nomor P.5/VI-BPPHH/2014 per 14 Juli 2014," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satwa dengan nama latin helarctos malayanus itu kini sudah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaTidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.
Baca Selengkapnya