Cari kegiatan menghasilkan uang, 8 remaja palak peziarah Ceng Beng
Merdeka.com - Polisi mengamankan delapan tersangka pemalakan pada perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman warga keturunan Tionghoa, Talang Kerikil, Kota Palembang. Penangkapan itu setelah peziarah melapor polisi.
"Para tersangka pelaku ini kami tangkap berkat laporan peziarah yang melapor," kata Kepala Unit Sabhara Polsek Kemuning Ipda A Yani, seperti dilansir Antara, Senin (3/4).
Ia mengatakan para pelaku diamankan di beberapa titik pos kompleks pemakaman seluas puluhan hektare tersebut yaitu pos 10 dan pos 12. "Modus operandi yang mereka gunakan adalah mengetuk jendela mobil dan meminta sumbangan," kata dia.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Tindakan para pelaku yang masih berusia remaja tersebut dinilai peziarah sangat meresahkan sehingga sejumlah pengunjung melaporkan kepada polisi yang bertugas di dekat lokasi mereka melakukan tradisi Ceng Beng. Ia mengatakan sebagian dari pelaku bekerja sebagai tukang ojek dan buruh bangunan yang saat ini menganggur.
"Mereka bilang cari kegiatan yang menghasilkan uang, kebanyakan tempat tinggalnya bukan di sekitar pemakaman," kata Ipda A Yani.
Delapan tersangka pelaku yang masing-masing dua diantaranya ditangkap pada Sabtu (1/4) dan enam ditangkap pada hari Minggu (2/4) saat ini dalam proses pembinaan.
Untuk pengamanan perayaan itu, polisi setempat sudah menyiapkan 30 personel yang tersebar di tiap sudut lokasi untuk meminimalkan.
Panitia pelaksana Ceng Beng di Talang Kerikil, Chandra Husin menyatakan apresiasinya atas kesiapsiagaan pihak kepolisian menyikapi aduan warga.
"Tidak hanya kriminalitas, personel keamanan polisi hari ini cukup tangguh mengatasi kepadatan peziarah," Ungkap Chandra.
Chandra Husin menjelaskan Ceng Beng ini merupakan tradisi menghormati orang tua dan leluhur yang dirayakan warga keturunan China dalam satu lingkup waktu yang cukup panjang. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 22 orang yang diamankan dan diperiksa mengakui malam itu mereka akan melakukan tawuran tetapi masih menunggu lawan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sekelompok remaja itu izin ke orang tuanya karena ada pesta ulang tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 remaja berkumpul di Jalan Cipendawa di bedeng atau gubuk di depan perusahaan semen di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (21/9).
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mendalami terkait penemuan tujuh jasad remaja laki-laki tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca Selengkapnya