Cari Korban Longsor Sukabumi, Tim Gabungan Dibantu Anjing Pelacak
Merdeka.com - Evakuasi pencarian korban bencana longsor di Kampung Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi kembali dilanjutkan pada Rabu (2/1). Pencarian dilakukan sejak pukul 08.00 WIB pagi.
Pantauan merdeka.com di lokasi, puluhan personel gabungan dari TNI, Basarnas, Polri dan relawan mulai melakukan pencarian timbunan tanah. Pencarian juga dibantu oleh alat pengeruk tanah dan dua anjing pelacak.
Warga sekitar juga masih menyelamatkan barang barang yang ditemukan di desa. Mereka dibantu personel untuk mengevakuasi barang dengan cara estafet.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sementara, lokasi kejadian semakin becek akibat curah hujan yang mengguyur seharian. Masyarakat yang masuk pun dibatasi oleh petugas.
Diketahui, bencana longsor menimbun 30 rumah di Kampung Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi pada hari Selasa (1/1). Dari 30 unit rumah yang tertimbun terdapat 32 KK atau 101 jiwa.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, dari 101 jiwa itu tercatat 63 orang selamat, 3 orang luka-luka dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu. Kemudian 15 orang meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah cangkul, sekop, sarung tangan latex, alat komunikasi, personel dan relawan untuk menangani dapur umum dan evakuasi, dan perbaikan jaringan listrik agar segera menyala kembali," kata dia, Senin (1/1).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaSat Brimob Polda Jabar juga diterjunkan dan bergabung dengan SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu Sukabumi
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi berlangsung dramatis, terutama di Kampung Rangcabungur, di mana gang-gang sempit terendam air
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaMeski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.
Baca Selengkapnya