Cari nelayan Nunukan hilang di kandang buaya, Tim SAR temukan jari tangan
Merdeka.com - Keberadaan seorang nelayan, Amat (43), warga Kampung Rambutan, Nunukan, Kalimantan Utara, yang hilang dalam sepekan ini masih dicari tim SAR gabungan dengan lebih hati-hati. Sementara, upaya pencarian keluarga, juga dilakukan melalui rangkaian ritual.
Tim SAR bergerak pagi tadi di hari kedua pencarian, sekitar pukul 07.15 Wita, dari pelabuhan Sei Jepun, Nunukan. Di lokasi yang terdiri dari banyak anak sungai, pihak keluarga menyempatkan diri untuk menggelar ritual.
"Di samping ritual dari keluarga korban, kami tim SAR gabungan tetap menyisir lokasi," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, kepada merdeka.com, Senin (18/12) sore.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kapan Tim SAR menemukan Naomi? Ternyata suara itu merupakan suara Naomi. Dia sepertinya terjebak di hutan lebat yang berada di antara dua jalur menuju puncak Gunung Slamet.
Octavianto menerangkan, pencarian di hari kedua ini, tim SAR gabungan bergerak hati-hati. Sebab, dari keterangan warga sekitar, yang juga nelayan, lokasi hilangnya Amat, berada di dalam habitat satwa buaya.
"Informasi dari warga, di lokasi adalah habitat buaya muara ya. Jadi, tentunya tim melakukan penyisiran dengan ekstra hati-hati. Apalagi di lokasi, layanan telekomunikasi sangat terbatas, mengandalkan telepon satelit," ujar Octavianto.
Sementara, Koordinator SAR Nunukan Ari Triyanto menambahkan, pencarian di lokasi, ditemukan jari manusia diduga jari korban. "Jadi sepanjang pagi tadi, waktu tim mencari, ditemukan jari tangan yang diduga dimuntahkan oleh buaya, di sekitar lokasi yang kita temukan jejak kaki," kata Ari.
"Sekitar jam 4.30 sore tadi, disebabkan kita tidak menemukan titik untuk berlabuh, tidak ada permukiman warga, kita kembali ke dermaga Jepun untuk kemudian bersiap melanjutkan pencarian besok pagi," ujar Ari.
"Di lokasi angin juga kencang, dan awan gelap. Jadi memang lokasinya tidak memungkinkan untuk kita menginap," demikian Ari.
Diketahui, Amat dan 3 nelayan lainnya, pergi melaut mencari ikan di Sungai Sebaung, Rabu (13/12). Biasanya, selama melaut, keempatnya akan kembali dalam waktu 3-4 hari kedepan. Namun hingga Sabtu (16/12), Amat tidak kunjung kembali.
Rekan-rekannya hanya menemukan perahu milik Amat, beserta ikan hasil tangkapan yang sudah membusuk. Oleh keluarga, hilangnya Amat kemudian dilaporkan ke kepolisian. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaPotongan kaki dan tangan manusia ditemukan di Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi ini.
Baca Selengkapnya