Cari potongan tubuh, polisi Semarang akan kuras kolam retensi
Merdeka.com - Aparat kepolisian dari Polsek Genuk Semarang, dalam waktu dekat bakal menguras air kolam retensi di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Ini dilakukan untuk mencari potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di lokasi tersebut, pada Kamis pekan lalu.
Kapolsek Genuk AKP M Irfan Hariyat, mengatakan sampai sekarang masih berusaha mengungkap identitas dua potongan tubuh yang ditemukan anak-anak Trimulyo pada pekan lalu. Untuk menelusurinya, petugas kini telah melakukan berbagai cara, salah satunya memperketat penyelidikan di lokasi kejadian.
"Satu upaya yang kami lakukan dalam waktu dekat, ialah dengan menguras air kolam retensi di situ. Jadi biar kelihatan apakah ada potongan tubuh lainnya atau tidak," kata Irfan saat ditemui wartawan di Mapolsek Genuk, Rabu (24/9).
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Bagaimana kerangka manusia terbelah? Setelah mengangkat batu yang menutupi pintu masuk, diamati bahwa batu tersebut secara harfiah membelah sisa-sisa kerangka individu, meninggalkan bagian bawah tubuh di luar dan bagian atas di dalam.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Mengapa kepala kerangka dipenggal? Penempatan yang rapi dan hati-hati menunjukkan adanya kesengajaan dan kehati-hatian, bukan terjadi karena pergerakan yang tidak sengaja atau karena faktor alami lainnya.
Menurut Irfan, kemungkinan masih bisa dilacak potongan-potongan tubuh lainnya. Pencarian barang bukti ini sangat penting untuk mengungkap identitas korban sehingga bila ada warga yang mengetahui ciri-ciri korban bisa segera melapor kepada polisi.
Sejauh ini, polisi masih gencar menyosialisasikan kepada warga Semarang khususnya di Genuk bila terdapat anggota keluarganya yang hilang. Saat sosialisasi di setiap wilayah, pihaknya mengaku tetap dibantu jajaran Polrestabes Semarang.
"Sempat ada yang melapor ke sini tapi yang hilang warga Jawa Timur bernama Jumiati berusia 65 tahun. Tapi dalam surat terlampir ada pernyataan dari Kapolda Jatim. Ada pula yang melapor dari warga Semarang Barat," urainya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Nur Ali mengatakan sekarang pihaknya juga masih sibuk mengungkap identitas potongan tubuh yang ditemukan di Genuk. "Bila identitasnya sudah jelas maka kami mudah mengungkapnya," terang Nur Ali.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki temuan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Sleman. Mereka mengecek CCTV di kawasan itu hingga melakukan tes DNA.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia yang ditemukan di kolong Tol Serpong terdiri dari tulang kepala, kaki, tangan dan rahang bawah.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaPotongan kaki dan tangan manusia ditemukan di Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi ini.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca Selengkapnya