Cari SDM handal, Kemendagri gandeng UNS bangun sekolah dukcapil
Merdeka.com - Meningkatnya jumlah penduduk di tanah air membuat bidang kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) terus berkembang pesat. Alhasil, butuh keahlian khusus agar manajemen kependudukan bisa dikelola dengan baik, ditambah lagi, sebanyak 96 lembaga telah mengakses data kependudukan dari Kemendagri, sehingga penyediaan data akurat menjadi sangat penting.
Sayangnya, Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Dukcapil di Indonesia belum tersentuh keilmuan yang memadai. Sebab, pembekalan ilmu hanya bisa dilakukan dengan cara parsial atau dipelajari langsung dari lapangan.
Keluhan itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh di sela Lokakarya Nasional Pengembangan Kurikilum Pendidikan Vokasi: Diploma IV Hukum Pencatatan Sipil, Kerja Sama antara Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri dan Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, di Solo, Kamis (13/10).
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Apa yang dilakukan Kemnaker untuk tingkatkan SDM? 'Ini dikarenakan BLK Komunitas bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia,' kata Menaker dalam sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Kota Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (8/2).
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Bagaimana cara Kemnaker meningkatkan kompetensi SDM? “Kemnaker tidak hanya membangun gedung workshop, tetapi juga penyediaan alat-alat penunjang pelatihan, penyiapan calon instruktur, dan pengelola serta program pelatihan,“ ucapnya.
"Kalau profesi dokter ada sekolah kedokteran, di bidang pemerintahan ada sekolah seperti STPDN, di bidang pajak ada perguruan tinggi seperti STAN, kalau kependudukan dan catatan sipil tidak ada, sehingga tidak memiliki ilmu spesifik," ujarnya.
Zudan mengatakan, Kemendagri bekerja sama dengan Fakultas Hukum UNS mendirikan pendidikan vokasi Diploma IV Hukum Pencatatan Sipil. Menurut dia, pendidikan ini baru pertama kali di Indonesia.
"Indonesia membutuhkan SDM Dukcapil yang memiliki ilmu kependudukan. Indonesia punya 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi, misalnya di satu kantor dinas Dukcapil ada lima pegawai maka kita membutuhkan 3.000 SDM. Di kampus ini kuotanya tiap tahun hanya 200, maka kita butuh 15 tahun untuk menyiapkan SDM yang memiliki keahlian," jelasnya.
Zudan melanjutkan, perkembangan Dukcapil di antaranya adalah menjadikan identitas kependudukan menjadi single identity number. Di mana identitas kependudukan akan dijadikan big data, semua identitas warga Indonesia akan dicatat dalam data base kependudukan.
Menurut dia, ke depan hanya membutuhkan kata kunci nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja untuk mengurus administrasi kependudukan.
"Untuk menuju single identity number tersebut, kami akan terus mendorong diselesaikannya perekaman data penduduk melalui KTP elektronik. Saat ini masih ada 9,7 juta warga yang belum melakukan perekaman data, pihaknya berharap bisa diselesaikan tahun ini. Sehingga tahun depan bisa merekam data penduduk baru yang berusia 17 tahun," paparnya.
Dia menegaskan, pelayanan Dukcapil harus berubah, harus mampu berinovasi, karena ke depan tidak hanya melayani tapi juga membahagiakan.
Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi menambahkan, perkembangan bidang Dukcapil sangat luar biasa dan tidak bisa dibendung, sehingga menuntut adanya adaptasi. Layanan kependudukan, lanjut dia, tidak hanya membutuhkan kecepatan tapi juga tepat.
"Dengan adanya pendidikan kependudukan ini kita harapkan membantu mewujudkan cita cita bersama dalam bidang pencatatan sipil dan kependudukan," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaKemenkumham menempati posisi pertama pada kategori Sinergitas Pengadaan ASN dan Tata Kelola Sekolah Kedinasan yang Informatif Tahun 2023
Baca SelengkapnyaJumlah formasi ini mempertimbangkan kebutuhan tenaga ajar di institusi pendidikan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaSelama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaCara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Baca SelengkapnyaFresh graduate bisa mengikuti seleksi CPNS untuk formasi dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis termasuk talenta digital dan banyak sektor lainnya.
Baca SelengkapnyaAnas berharap tidak ada kesalahan terkait data, sehingga penyerapan tenaga honorer akan terserap dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaMenaker berharap, program yang diadakan Kemnaker ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN.
Baca Selengkapnya