Cari tahu soal Aman Abdurrahman, polisi tak bertemu pengurus masjid di Jaktim
Merdeka.com - Aman Abdurrahman, terpidana mati kasus bom Thamrin, Jakarta Pusat, dan Abu Jibril diduga pernah mengajar dan mengisi ceramah di masjid Ibnu Sabil Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur. Oleh karena itu, polisi mendatangi lokasi tersebut pada Selasa (3/7) kemarin untuk melakukan klarifikasi akan informasi tersebut.
Kedatangan polisi saat itu diketahui juga untuk menelusuri informasi kematian dokter bernama Hidayatullah yang kliniknya bernama Yabi Medika tidak jauh dari lokasi masjid. Informasi dihimpun, dokter tersebut tewas di Suriah. Dokter itu diketahui sebagai jemaah dan ustaz Masjid Ibnu Sabil.
Ketua RW 07, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Anita mengatakan, saat polisi melakukan klarifikasi terkait Aman Abdurrahman, tak ada satu pun pengurus masjid yang datang.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
-
Bagaimana Masjid Raya Imanuddin selamat dari bom? Kemudian bom kedua dijatuhkan di atas kubah masjid dan mengenai bangunan utama, namun anehnya bangunan tidak hancur.Ledakan hanya merusak sebagian kecil masjid, sehingga kubah dan bangunan utama tetap utuh seperti sedia kala.
-
Apa yang dilakukan Polda ke Aiman? 'Tim penyelidik kembali telah melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono untuk dilakukan klarifikasi yang diagendakan dilakukan pasa hari Selasa, 5 Desember 2023 pukul 09.00 Wib di ruang riksa Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Minggu (3/12).
-
Kenapa beberapa orang menghindari rumah belakang masjid? Mereka beranggapan bahwa karena masjid merupakan tempat ibadah yang sakral, adanya kehidupan sehari-hari di dekatnya dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan ibadah.
-
Dimana Mentan Amran blusukan? Kami sudah keliling lumbung padi Indonesia di 11 provinsi.
"Emang kemarin ada polisi dateng ke sini (Masjid Ibnu Sabil) tapi enggak ada pengurus masjid yang dateng kemarin. Yang ada cuma ada pengurus RW 07 sama RW 011," kata Anita saat kepada merdeka.com, Jakarta Timur, Rabu (4/7).
Anita tidak mengetahui alasan pengurus masjid tak mau datang menemui aparat kepolisian untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan.
"Belum ada pengurus masjid yang datang ke saya mas (pengurus RW) buat kasih tahu itu (Aman dan Abu Jibril pernah mengajar dan berceramah)," ujarnya.
Sementara itu, salah seroang warga yang enggan disebutkan namanya menceritakan, polisi mendatangi masjid Ibnu Sabil sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kemarin datengnya itu pokoknya sebelum Dzuhur," ujarnya kepada merdeka.com di Masjid Ibnu Sabil.
Sebelumnya, Polisi mendatangi Masjid Ibnu Sabil Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/7), karena diduga terpidana mati kasus teroris Aman Abdurrahman pernah mengajar dan berceramah di sana. Kedatangan sejumlah anggota Mabes Polri itu untuk mengklarifikasi Informasi tersebut.
Menurut keterangan Ketua RW 11 Edy JB, polisi menelusuri informasi kematian dokter bernama Hidayatullah yang kliniknya bernama Yabi Medika tidak jauh dari lokasi masjid. Informasi yang dihimpun dokter tersebut tewas di Suriah. Dokter tersebut pun diketahui sebagai jamaah dan ustaz Masjid Ibnu Sabil.
"Dia datang untuk memberi klarifikasi pernyataan indikasi Ibnu Sabil itu ada ISIS. Dulu kan dibilang angker. Menurut saya masyarakat tak perlu percaya. Mungkin dulu katanya Aman pernah ngajar di situ, Abu Jibril terus kematian dokter Yabi Medika," kata Edy ketika ditemui Merdeka.com, Selasa (3/7).
Edy menuturkan bahwa Aman Abdurrahman pernah mendatangi beberapa kali Masjid yang berada di dalam gang sempit itu. Namun, kata dia, Aman tak sempat mengajar lantaran kedatangannya tak disambut baik.
"Saya bilang memang pernah dulu datang tapi engenggak sempat ngajar katanya ibu-ibu engenggak suka, jadi enggak diperbolehkan ditolak sama ibu-ibu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah pengingat akan pentingnya netralitas aparat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTidak ada bukti Gibran berkampanye di pesantren hanya membagikan gantungan kunci dan buku
Baca SelengkapnyaWajah bingung Lucky Hakim sempat viral ketika ia berjunjung ke Ponpes Al-Zaytun di Indramayu.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaBenarkah informasi yang menyatakan UAS ditangkap polisi akibat membela korban Rempang? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaWarga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.
Baca SelengkapnyaImam ditengarai terlibat politik praktis dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSaat dicecar awak media, Panji Gumilang tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia hanya mengangkat jempolnya saja. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca Selengkapnya