Cari udang di pinggir Mahakam, sejumlah bocah kejatuhan belatung dari mayat
Merdeka.com - Sekelompok bocah di kawasan Jalan Mangkupalas, kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, kaget bukan kepalang. Bermaksud mencari udang di sungai bawah permukiman bantaran sungai, mereka malah menemukan belatung yang belakangan diketahui dari mayat yang membusuk.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Tidak kurang ada 4 bocah sedang mencari udang di sungai, di bawah rumah warga yang berada di bantaran Sungai Mahakam.
"Kok ada ulat jatuh dari atas. Ada juga cium bau (busuk menyengat)," kata salah seorang bocah, Niko Pramana Putra (14) kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/5).
-
Dimana anak-anak mencari belut? Anak-anak di Kampung Pasir Gudang, Desa Campaka Warna, Kecamatan Campaka Mulya, Kabupaten Cianjur, masih asyik dengan kebiasaan di zaman dulu. Mereka mengisi waktu luang dengan cara mencari belut di sawah.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
-
Kenapa anak-anak mencari belut? Mereka kemudian mengikuti jejak rodanya untuk menangkap belut yang muncul ke permukaan. 'Oh, jadi mereka ngikutin jejak bekas traktor, terus tinggal mungut-mungutin aja itu belut, kawan-kawan,' kata pemilik kanal tersebut.
-
Dimana spesies udang ini ditemukan? Spesies baru udang ditemukan merayap di tengah batu karang di dasar laut berbatu di pulau terpencil di Jepang, Miyake.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Belakangan diketahui, kemunculan ulat itu berasal dari rumah yang dihuni Darwin (34). Bocah itu pun langsung panik dan mengabarkan kepada warga sekitar. Setelah dicek, ditemukan jasad Darwin di dalam rumah dalam kondisi membusuk.
"Terakhir saya melihat dia (Darwin) ini semingguan yang lalu ya," kata Ketua RT 10, Hairin.
Dia menerangkan, memang di sekitar rumah itu warga kerap mencium aroma busuk. "Cuma belum tahu asal baunya. Baru hari ini ada ulat jatuh (di kaki bocah yang cari udang). Setelah melihat ke atas, ada kaki berwarna hitam (mayat membusuk)," terang Hairin.
Jasad korban pun dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit. "Menurut keterangan keluarganya, sakit maag menahun. Korban sering minum, tapi jarang makan," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang Iptu Dedi Setiawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaEnam jasad ditemukan dengan jarak masing-masing satu sampai lima meter. Sedangkan satu jasad lainnya ditemukan berjarak sekitar 30 meter.
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaSetelah memakan belalang tersebut, korban mengalami sakit perut dan muntah-muntah
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca Selengkapnya