Cari warga tenggelam di sungai,Pemkab Agam minta tolong pawang buaya
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melibatkan dua orang pawang buaya untuk mencari Katik Jidin (66) yang tenggelam saat mandi di Sungai Masang pada Senin (30/1) lalu. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Agam, Hasrizal, menyebutkan kedua pawang buaya yang berasal dari Tiku Lima Jorong Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman itu menyisir sungai tempat korban tenggelam menggunakan perahu milik BPBD Agam.
"Mudah-mudahan dengan dibantu dua orang pawang buaya ini, maka korban segera ditemukan dalam waktu dekat," ujarnya dilansir Antara, Jumat (3/2).
Pencarian korban tenggelam yang melibatkan pawang buaya itu dilakukan karena sungai tempat korban tenggelam merupakan lokasi habitat buaya. Selain melibatkan pawang buaya, pencarian korban juga melibatkan anggota BPBD Agam, Tim SAR, Sat Pol Air Polres Agam, Kodim 0304 Agam, PMI dan masyarakat setempat dengan jumlah sekitar 20 orang.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Tim menyisir Sungai Masang menggunakan tiga perahu milik BPBD Agam dan Tim SAR dengan jarak sekitar tiga kilometer dari lokasi korban tenggelam.
"Pencarian pada hari keempat, Jumat, tidak membuahkan hasil dan kami terus berupaya semaksimal mungkin agar jasad korban segera ditemukan," ujarnya.
Sesuai laporan, korban tenggelam saat mandi di Sungai Masang pada Senin (30/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Beberapa menit setelah itu, warga tidak melihat lagi keberadaan korban. Melihat kondisi itu warga melaporkan ke pihak keluarganya dan keluarga melaporkan kejadian ini ke BPBD Agam.
"Isu beredar di lokasi korban tenggelam akibat dimakan buaya," katanya.
BPBD mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas di sungai itu agar tidak menjadi mangsa buaya.
Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung menambahkan pihaknya telah memasang plang imbauan agar warga tidak melakukan aktivitas di sepanjang sungai karena buaya biasanya melata di daerah itu.
"Kami telah memasang plang imbauan sekitar 10 unit pada 2016," katanya.
Setelah memasang imbauan itu maka aktivitas warga sudah mulai berkurang di sungai itu sehingga kasus gigitan buaya berkurang pada 2016. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnya