Catatan Ahli Geografi untuk Pembangunan Lokasi Ibu Kota di Kalimantan Timur
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah memilih Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Indonesia. Tepatnya di dua kabupaten yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dua wilayah yang bakal dijadikan pusat pemerintahan adalah Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara dan Samboja di Kutai Kartanegara.
Jokowi menyebut lima pertimbangan memilih lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Salah satu karena faktor minimnya risiko bencana menjadi salah satu pertimbangan pemilihan tempat. Pertimbangan ini diamini ahli geografi, T.Bachtiar. Kawasan tersebut memang minim risiko bencana.
"Bencana itu kan ada yang alam ada yang tidak. Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung api, memang risikonya sangat kecil di sana. Gunung apinya juga sangat purba, sudah tidak aktif, dan kemungkinannya kecil dan sulit sekali kalau aktif lagi. Karena sudah sangat purba," ungkapnya saat diwawancara merdeka.com, Selasa(27/8).
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana BP Batam siapkan relokasi? “Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kavling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak 3.000 unit, kemudian kami sediakan juga Fasum dan Fasos, serta area kantor pemerintahan,“ ujar Muhammad Rudi.
-
Bagaimana Anies menjelaskan pentingnya memperbaiki jalan di Kalimantan? 'Kita ingin di Kalimantan jalan-jalan terbangun dengan baik. Datanya, Kalbar salah satu dari 10 provinsi yang banyak jalan rusak. 3.700 km jalan rusak di Kalbar. Gunakan dana untuk perbaiki jalan rusak,' kata Anies.
-
Kenapa Banten Girang diduga sebagai ibu kota? Dilansir dari Indonesia.go.id, dari temuan sumber-sumber Portugis, Banten Girang sebenarnya merupakan ibu kota kerajaan tua.
-
Apa pesan Pj Gubernur Kaltim untuk masyarakat Kalimantan Timur? 'Mendekati Pemilu tolong jaga ketertiban dan kemanan. Salurkan hak pilih, jangan ada yang golput!' pesan Akmal Malik saat meninjau Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jalan Poros Tikah RT 14 Nomor 5, Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun Mahulu, Jumat(26/1/2023).
Namun Bachtiar memberi catatan penting terkait kondisi geografis di Kalimantan Timur. Ini sebagai pengingat bagi pemerintah. Sebab jika pengelolaan dan pembangunan lokasi ibu kota baru tidak dilakukan dengan benar, bisa saja menimbulkan bencana.
"Salah satu kelemahan Kalimantan adalah gunungnya kebanyakan gunung api purba. Jadi, sekali lahannya dibuka, tanahnya bisa erosi. Kalau tidak hati-hati mengelola, tanah di sana bisa rusak," ucapnya.
Karena itu perancangan dan masterplan pembangunan ibu kota baru harus benar-benar ditaati. Tujuannya agar pembangunan tidak berlebihan sehingga merusak alam.
"Masterplan yang dari awal dibuat harus benar-benar ditaati. Kita harus ngotot berapa hektar yang tetap dijadikan hutan, kota, lahan konservasi, perkebunan, pertanian, dan lain-lain" katanya.
Ada beberapa syarat yang tidak boleh ditawar dalam proses pembangunan fisik. Salah satunya potensi bencana. Karena itu ketinggian dan kemiringan tanah harus sangat diperhatikan.
"Misalnya di kemiringan tertentu tidak boleh dibuka jadi lahan, ya harus taat itu. Kalau lahan dibuka padahal tempatnya terlalu curam, akhirnya bisa longsor," jelasnya.
Berdasarkan rancangan Bappenas, terdapat tiga tahap pembangunan ibu kota baru. Tahap 1 dilakukan pada 2021-2024. Tahap 2 dilaksanakan 2025-2029. Tahap 3 tahun 2030-2045. Konsep pembangunan dan masterplan telah dibuat serta dijelaskan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro.
Dalam masterplan disebutkan bahwa ibu kota baru membutuhkan lahan lebih dari 400.000 hektare. Lahan tersebut dibagi menjadi empat zona. Pertama kawasan pusat pemerintahan yang meliputi istana, kantor kementerian dan lembaga negara, taman budaya, dan botanical garden. Kedua, kawasan ibu kota negara yang meliputi perumahan PNS, fasilitas pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
Zona ketiga, kawasan perluasan ibu kota 1 yang meliputi taman nasional, konservasi orangutan, klaster permukiman non-PNS. Terakhir, zona kawasan perluasan ibu kota 2 yang meliputi wilayah metropolitan dan wilayah pengembangan.
Dari keempat zona, yang paling luas adalah kawasan perluasan ibu kota 2 yang diperkirakan lebih dari 200.000 hektare. Disusul kawasan ibu kota 1 dengan luas 200.000 hektare.
Menurut Bachtiar, efektifnya pembangunan ibu kota menggunakan 30 persen dari lahan keseluruhan.
"Efektifnya 30 persen, sisanya tetap atau lahan konservasi, pertanian, dan perkebunan," katanya.
Pemerintah menjamin tidak akan merusak hutan lindung dan hutan konservasi yang berada di wilayah ibu kota baru. Pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 180.000 hektare untuk lokasi pemindahan ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur. Luas lahan tersebut terbagi menjadi dua, sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil memastikan, pembangunan ibu kota yang akan dilakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara maupun di Kabupaten Kutai Kartanegara tidak akan merusak hutan.
"Jangan khawatir, banyak orang sekarang mengatakan 'eh Kalimantan ada rusak hutannya'. Enggak-enggak kita sadar betul dan pemerintah sangat komitmen bahkan kota ini diharapkan akan menjadi kota yang indah sekali karena hutannya lebat, tanahnya luas, kalau di Jakarta sekarang ini mau bernapas dengan suasana hutan saja tidak ada," kata Sofyan saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (27/8).
Dia menjelaskan, dari total luas lahan ibu kota baru tersebut, kawasan induk yang akan dibangun pertama hanya membutuhkan sekitar 3.000 hektare (Ha). Besaran tersebut tidak menutup kemungkinan akan ditambah seiring pemanfaatan lahan hijau.
Reporter (magang): Ahdania Kirana
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan riset pertimbangan ibu kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaKaltim sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan APBD yang masuk lima besar nasional.
Baca SelengkapnyaPangan dan investasi pendidikan menjadi salah satu tantangan di ibu kota baru
Baca SelengkapnyaPembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikhawatirkan mengusir masyarakat adat dari tanahnya.
Baca SelengkapnyaAnies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini yang tersisa di wilayah IKN itu adalah hutan-hutan sekunder yang berasal dari area bekas terbakar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar Penajam Paser Utara memang tidak menunjukan penolakannya terhadap IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaPulau Ambo menjadi wilayah tengah Indonesia. Dia masuk dalam wilayah Kabupaten Mamuju. Dan berada di tengah Selat Makassar.
Baca SelengkapnyaKonsep konstruksi bangunan yang akan digarap mengikuti konsep IKN yang bisa bersahabat dengan alam.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data SKPG Bapanas, Ibu Kota Nusantara masuk dalam kategori daerah rawan pangan.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca Selengkapnya