Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catatan kelam kasus penyiraman Novel Baswedan

Catatan kelam kasus penyiraman Novel Baswedan Novel Baswedan. ©2017 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjadi salah satu catatan kelam penegakan hukum selama Tahun 2017. Delapan bulan berlalu pengungkapan kasus tersebut tak kunjung menemui titik terang.

Teror fisik itu dialami Novel usai melaksanakan Salat Subuh dekat rumahnya kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Dua orang menggunakan sepeda motor diduga menyiramkan air keras ke wajahnya. Luka itu membuat Novel hingga kini masih menjalani perawatan di Singapura.

Di sisi lain pelbagai cara ditempuh kepolisian mengusut kasus ini. Mulai membentuk tim berisi ratusan personel dari polres, polda dibantu Mabes Polri. Hingga meminta bantuan Australia Federal Police (AFP) guna mempelajari gambar rekaman CCTV disita dari kediaman Novel. Namun hingga kini hasilnya nihil. Minimnya saksi dan alat bukti menjadi alasan kepolisian mengungkap cepat kasus ini.

Sementara desakan publik agar polisi segera menuntaskan kasus ini terus menggema. Para mantan pentolan KPK, pegiat antikorupsi, media, dan aktivis HAM bahkan mendesak pimpinan KPK agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mengungkap penyiram Novel. Namun Polri menilai pembentukan TGPF belum begitu penting. Pihak kepolisian meyakini setiap harinya ada perkembangan dari kasus Novel yang diselidiki.

Polisi sebetulnya sempat memeriksa empat orang diduga terlibat dalam penyiram tersebut. Namun belakangan, keempat orang tersebut dilepas. Alasannya, berdasarkan keterangan para saksi, keempatnya memiliki ciri-ciri berbeda dengan pelaku dari rekaman CCTV.

Tabir gelap kasus ini mulai terang setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis sketsa wajah diduga pelaku. Tito menunjukkan sketsa wajah tersebut usai bertemu Presiden Jokowi.

Sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan seorang saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan. Diduga, orang itu merupakan pengendara sepeda motor yang membonceng pelaku penyerangan terhadap Novel. Kendati begitu terduga pelaku tak kunjung dibekuk.

sketsa diduga penyiram novel

Asa pengungkapan kasus ini kembali muncul setelah Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis bersama Ketua KPK Agus Rahardjo membeberkan penanganan kasus Novel.

Idham menjelaskan polisi sudah mengerucutkan terduga pelaku pada dua orang. Dugaan itu setelah polisi memeriksa 66 saksi. dua orang tersebut 90 persen diduga terlibat dalam penyiraman Novel Baswedan. Satu orang bercirikan rambut pendek dan seorang lagi berambut panjang.

Sayangnya, identitas detailnya polisi belum mengetahui. Itu sebabnya, polisi meminta partisipasi masyarakat jika mengenali wajah tersebut segera melapor ke polisi atau melalui hotline 081398844474.

"Untuk foto ini (menunjukkan sketsa wajah pertama) didapat saksi S dan foto ini (menunjukkan sketsa kedua) didapat dari saksi SN," kata Idham Azis, dalam jumpa pers bersama Ketua KPK, Agus Rahardjo, di Gedung KPK, Jumat (24/11).

Hingga pergantian tahun nampaknya pengusutan kasus penyiraman Novel tak kunjung menemui titik terang. Belum tuntasnya kasus penyiraman Novel pun dinilai menjadi salah satu catatan buruk untuk proses penegakan hukum di Indonesia.

"Jadi menurut saya, kedua peristiwa ini peristiwa yang menjadi catatan kelam dalam hal pengayoman terhadap warga bangsa dan dalam hal komitmen penegakan hukum yang seadil-adilnya," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menilai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/12).

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri

Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.

Baca Selengkapnya
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan

Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.

Baca Selengkapnya
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu

Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.

Baca Selengkapnya
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD

Aparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya

Hotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara

Baca Selengkapnya
Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun
Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun

Sembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.

Baca Selengkapnya
Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna
Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna

Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.

Baca Selengkapnya
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman

Buku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98

Baca Selengkapnya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu
Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu

Habiburokhman menyentil Mahfud. Dia mengungkit kinerja Mahfud saat menjabat Menko Polhukam selama hampir lima tahun.

Baca Selengkapnya
Dinilai Mirip Kasus Vina Cirebon, Perkara Pembunuhan ART Haniyah di Batang Belum Jelas Sejak 2016
Dinilai Mirip Kasus Vina Cirebon, Perkara Pembunuhan ART Haniyah di Batang Belum Jelas Sejak 2016

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Anshor menilai kasus pembunuhan Haniyah mirip Vina Cirebon dan menuntut polisi usut tuntas kasus kematian Haniyah.

Baca Selengkapnya
Maju-Mundur Kasus Eks Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditangani Polda Metro Jaya
Maju-Mundur Kasus Eks Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditangani Polda Metro Jaya

Kasus dugaan penyuapan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri tak kunjung menunjukkan perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya